jpnn.com, CIREBON - Wabah penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat makin meluas, di mana tercatat sebanyak 899 ekor ternak telah terjangkiti.
"Yang terjangkiti PMK terus bertambah dan kini sudah di angka 899 ekor ternak," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas, Selasa.
BACA JUGA: Pemerintah Atur Lalu Lintas Ternak Selama Wabah PMK, Ini Tujuannya
Dia mengatakan saat ini wabah PMK terus meluas, dan sudah lebih dari 15 kecamatan yang berada di Kabupaten Cirebon, telah melaporkan adanya ternak terjangkiti PMK.
Menurut dia, awalnya ditemukan ternak terjangkit PMK pada tanggal 18 Mei 2022, yang didatangkan oleh pedagang dari daerah Jawa Tengah.
BACA JUGA: Mayjen TNI Gabriel Lema: Saya jadi Begini karena Makan Beras Polisi
Setelah itu, kata dia, ternak khususnya sapi terus tertular, di mana hingga kini tercatat sudah ada 899 ekor ternak terdiri atas 819 sapi, dan 80 ekor kerbau.
"Dari jumlah tersebut yang sudah sembuh berjumlah 45 ekor, sedangkan 22 ekor dipaksa dipotong, ada juga yang mati, dan sisanya masih dilakukan penanganan," katanya.
Dia menambahkan saat ini pihaknya hanya bisa memberikan obat kepada para peternak ala kadarnya, karena memang anggaran penanganan PMK belum ada.
Menurut dia tidak bisa mendeteksi secara dini untuk mengatasi wabah PMK, karena tidak memiliki tempat pengecekan hewan.
"Meskipun sekarang petugas juga sudah turun 24 jam, tetapi untuk obat-obatan sangat kurang," kata Asep. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti