jpnn.com, BOJONEGORO - Harga buah impor merangkak naik sejak merebaknya virus corona di Wuhan, China
Menurut pedagang buah di Bojonegoro, Jatim kenaikan harga buah ini akibat dihentikannya impor buah dari China sehingga stok barang terbatas dan pemasok impor hanya menghabiskan sisa stok yang masuk ke Indonesia.
BACA JUGA: Paket Belanja Kiriman dari China Diperiksa Ketat Sebelum Masuk Indonesia
Kenaikan harga buah mencapai 15 persen. Di antaranya buah pir yang semula Rp 15 ribu per kilogram menjadi Rp 23 ribu per kilogram.
"Jeruk ponkan semula Rp 15 ribu per kilogram menjadi Rp 23 ribu per kilogram," ujar Sida, salah satu pedagang buah.
BACA JUGA: 23 Mahasiswa asal Banyuwangi Memilih Pulang dari China dengan Biaya Sendiri
Hampir sama dengan yang dialami pedagang buah Eli, yang berjualan juga di Pasar Buah Bajarejo. Dia mengaku mulai merasakan sepinya jumlah pembeli.
"Sebagian sudah beralih ke buah lokal meskipun barangnya kadang tidak ada," kata Eli.
Menurut Eli, menurunnya kualitas barang disebabkan stok barang di tingkat importir berkurang sehingga barang-barang lama yang kurang bagus terpaksa dikirim.
Akibatnya, tiba di tingkat pengecer sebagian besar barang sudah rusak. Tingginya harga buah-buahan asal China menguntungkan bagi pemasok buah-buahan produksi lokal.(end/pojokpitu/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia