Dokter-dokter di Australia telah mengeluarkan seruan agar pemerintah mengambil tindakan drastis untuk menanggulangi penyebaran COVID-19. Para diokter khawatir bencana seperti di Italia akan terjadi di Australia bila tidak ada tindakan segera Desakan itu dimuat dalam surat terbuka yang beredar online di kalangan dokter Surat itu berisi 4 ribu tanda tangan kata penggagasnya
BACA JUGA: Konser Rock 80 Ikut Ditunda Karena Virus Corona
Para dokter mendesak baik pemerintah pusat Australia, maupun pemerintah negara bagian, untuk menerapkan 'lockdown' yang lebih ketat, 'social distancing', juga meningkatkan layanan kesehatan agar dapat menangani pasien yang sakit kritis.
Desakan itu dimuat dalam surat terbuka yang sekarang ini disebarkan di kalangan dokter di Australia.
BACA JUGA: Dahulukan Kemanusiaan, Tiongkok Minta Amerika Cabut Sanksi Nuklir untuk Iran
Penulis surat tersebut, dokter spesialis unit gawat darurat, Greg Kelly mengatakan jika ia sudah menghubungi para dokter gawat darurat lain di beberapa rumah sakit di Melbourne dan Sydney, sebelum menulisnya.
"Sudah ada hampir 4 ribu tanda tangan," katanya, yang juga mengatakan 3.500 yang tanda tangan adalah dokter.
BACA JUGA: BNPB Tetapkan Masa Darurat Bencana Jadi 91 Hari atau Sampai 29 Mei
ABC hingga kini belum dapat mengkonfirmasikan angka yang disebutkan dr Greg. Berita terkait virus corona di Australia: Pengalaman dokter dan perawat asal Indonesia di Australia yang ikut tangani kasus virus corona Apa itu 'social distancing' dan bedanya dengan 'lockdown'? Mereka yang tertular COVID-19 di Australia berdasarkan negara bagian dan asal penularannya
Peringatan bisa seperti di Italia
Menurut surat tersebut sistem layanan kesehatan di Australia dan jumlah komposisi usia penduduk hampir mirip dengan Italia dan berbeda dengan China.
"Dengan tingkat penyebaran sekarang ini, dimana ada 300 kasus di Australia hari ini bisa menjadi 10 ribu tanggal 4 April mendatang," kata surat tersebut. Photo: Dokter Greg Kelly membuat surat terbuka yang juga ditandatangani oleh dokter lain. (Supplied)
Dengan persiapan yang ada di Australia saat ini, menurut para dokter, maka posisi Australia bisa lebih buruk dibandingkan dengan apa yang terjadi di Italia.
Para dokter Italia melaporkan mereka tidak memiliki ventilator, atau alat bantu pernapasan yang cukup dan peralatan lain untuk menyelamatkan pasien COVID-19 yang sudah kritis.
Mereka juga dipaksa mengambil pilihan sulit antara pasien yang bisa dibantu dengan mereka yang tidak bisa ditolong lagi .
Surat tersebut juga mengatakan tingkat kematian di Italia "sangat tinggi", jauh lebih tinggi dari tingkat kematian di Wuhan, tempat dimana virus berasal akhir tahun lalu.
Mereka juga meminta pemerintah Australia mengambil pelajaran dari China, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan yang sudah menerapkan 'lockdown' terhadap ekonomi secara menyeluruh dan menerapkan 'social distancing' yang lebih ketat dari yang sudah diterapkan di Australia sejauh ini.
"Kami percaya pemerintah Australia dan negara bagian bisa menghindari bencana dengan belajar dari pengalaman negara lain."
Sebagai tanggapan, pemerintah Australia mengatakan mereka terus berkonsultasi dengan otoritas kesehatan apakah perlu menerapkan karantina yang lebih ketat.
"Kami akan terus melakukan tindakan sesuai dengan saran yang kami dapatkan," kata Menteri Keuangan, Mathias Cormann.
"Seperti yang dikatakan Perdana Menteri kemarin mengenai berbagai hal yang bertalian dengan ini, penting sekali mengambil keputusan yang tepat di saat yang tepat."
Para dokter umum yang berada di garis depan pelayanan kesehatan di Australia mengatakan kepada ABC bahwa pemerintah tidak memperhatikan apa yang bisa dipelajari dari negara-negara Asia.
"Kita memiliki waktu dua bulan untuk mempersiapkan untuk ini," kata Dokter Ern Chang yang tinggal di negara bagian Victoria kepada ABC.
Dia mengatakan Australia harus belajar dari negara lain yang sudah pernah mengalami pandemi sebelumnya dan menyesuaikan layanan kesehatan untuk itu.
"Singapuran dan Hong Kong pernah menangani SARS," katanya.
"Singapura memiliki Pusat Nasional Penyakit Menular dan memiliki reaksi konsisten dari seluruh jajaran pemerintahan."
Asosiasi Medis Australia (AMA) mengatakan tidak setuju dengan apa yang disampaikan dalam surat tersebut.
"AMA tidak yakin dengan tindakan yang diusulkan oleh surat tersebut perlu dilakukan sekarang." katanya
"Ada begitu banyak pesan untuk masyarakat, dari sumber resmi maupun tidak resmi, dari individu maupun grup."
"Kepala bidang medis Australia Professor Brendan Murphy akan memberikan saran mengenai masalah ini di waktu yang tepat, berdasarkan bukti medis terbaik yang ada."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Virus Corona Mewabah, Republik Islam Iran Tutup Situs Ziarah Syiah