Wabup Atika Raih Dua Rekor MURI

Sabtu, 14 Agustus 2021 – 21:45 WIB
Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut) Atika Azmi Utammi Nasution, mendapat dua rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri). Foto dok pribadi

jpnn.com, MANDAILING NATAL - Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut) Atika Azmi Utammi Nasution, mendapat dua rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri).

Atika mendapatkan rekor sebagai perempuan termuda dan perempuan lajang pertama yang menjadi wakil bupati.

BACA JUGA: Kecewa dengan Billy Syahputra, Ketua Waria Indonesia: Kami Dianggap Seperti Sampah

Juli 2021 lalu, Atika menjadi Wakil Bupati Madina mendampingi Bupati Madina Jakfar Sukhairi Nasution.

Perempuan lulusan Master of Finance dari University of New South Wales, Australia, pada 2017 ini dilantik menjadi wakil bupati saat 27 tahun.

BACA JUGA: Kominfo Beri Pengarahan Pranata Humas Untuk Membuat Konten yang Informatif

Setelah lulus, Atika sempat berjualan di Kota Medan, sebelum akhirnya kembali ke Madina dan terjun ke dunia politik.

Atika menceritakan awal mula dirinya terjun ke dunia politik, yakni untuk membantu masyarakat Mandailing Natal keluar dari masalah perekonomian.

BACA JUGA: Blibli Gelar Buah Nusantara 2021, Ada Cashback 17 Persen Lho

“Saya kembali (dari Australia) untuk menjaga orang tua, di mana untuk berkembang saya buka usaha kecil-kecilan. Sembari berusaha, saya merasakan rendahnya daya beli, perilaku konsumtif masih membudaya dan daya saing tidak tumbuh dalam hal pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia,” ucapnya.

“Atas dasar ini, timbul keinginan membantu masyarakat luas untuk keluar dari pelik masalah perekonomian. Tentu jalan tercepat dan terefektif adalah melalui kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Di sini adalah titik nol saya sebagai politisi,” sebut Atika.

Rekor MURI yang didapatnya bakal menjadi motivasi untuk membangun Madina lebih baik.

Menurutnya, rekor ini tidak akan berarti apa-apa jika tidak diimbangi dengan kinerjanya yang baik.

“Saya jadikan ini motivasi. Rekor ini bukan tujuan utama, tetapi sebagai pengingat akan responsibilitas, dorongan untuk saya berinovasi dalam pembangunan daerah yang kami pimpin. Tentu rekor ini akan dengan sendirinya pudar apabila tidak diimbangi dengan perubahan berarti,” ujarnya tegas.

Atika juga berharap amanah ini menjadi kesempatan untuk menghadirkan perubahan yang lebih baik di Mandailing Natal.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler