jpnn.com - JAKARTA - Beberapa anggota DPRD DKI Jakarta mengaku punya rencana "mempolisikan" Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, terkait pernyataan kasarnya yang dianggap merendahkan martabat lembaga legislatif.
Kalimat Ahok "tidak mau diperbudak DPRD" dianggap tidak pantas diutarakan pejabat publik. Wakil Ketua (Sementara) DPRD DKI Jakarta, M. Taufik, mengklaim ada rencana membawa Basuki alias Ahok ke polisi karena dinilai menghina institusi resmi pemerintah.
BACA JUGA: Tegaskan DPRD DKI Tak Berniat Polisikan Ahok
Menurut dia, perbedaan pendapat mengenai RUU Pilkada seharusnya disikapi dengan cara baik-baik tanpa harus menghina sebuah lembaga.
"Kami menyayangkan saja perbedaan pendapat itu disertai dengan kata-kata menghina lembaga DPRD," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (12/9).
BACA JUGA: 34 Anggota Polres Jakbar Positif Narkoba Bakal Dibikin Kapok
Menurut Ketua DPD Partai Gerindra DKI itu, pernyataan Ahok yang menyebut "DPRD pemeras dan suka memperbudak eksekutif" sudah cukup jadi alasan untuk menyeretnya ke pidana. Ditambah, Ahok menyebut anggota legislatif "suka main golf untuk bersenang-senang".
"Saya sendiri tidak bisa main golf dan tidak pernah main itu," ucapnya.
BACA JUGA: Semua Polisi di Jakarta Akan Dites Urine Dadakan
Kata Taufik, rencana menyeret Ahok ke pemeriksaan polisi sudah didukung anggota DPRD lainnya, seperti dari PPP dan PKS. (ald/rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lulung Terlalu Kasar, Seperti Bukan Politisi PPP
Redaktur : Tim Redaksi