"Karena kasus ini seperti sinetron yang terus bersambung tanpa ada ujung, publik disuguhi cerita mengejar buron ke Cartagena, apel Malang, hingga soal Blackberry. Lantas bagaimana nasib proyek Hambalang sendiri belum ketahuan, padahal ini menyangkut dana negara hingga triliunan rupiah," kata Aboebakar di Jakarta, Senin (19/11).
Ia pun kembali mengungkapkan, janji Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad untuk mengungkap tokoh besar di balik kasus ini ternyata juga menguap. "Dulu dibilang tinggal menghitung hari, ternyata sampai berganti bulan tak ada perkembangan apapun," sesal politisi Partai Keadilan Sejahtera (KPK) itu.
Terlebih, kata pria yang karib disapa Aboebakar itu, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan telaah Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR menyatakan bahwa pemerintah melakukan kelalaian dalam tata kelola proyek Hambalang.
"Saya kira publik harus mendapat penjelasan tentang apa yang terjadi di balik proyek Hambalang. Nah, proses untuk minta penjelasan itu ya melalui interpelasi ini," ungkapnya.
"Saya kira ini perlu untuk menunjukkan akuntabilitas kinerja pemerintah kepada publik, itu kan bagian dari penyelenggaraan good governance. Jadi tak perlu alergi dengan proses interpelasi, kalau memang bersih kenapa harus risih," pungkas Aboe. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Isu Primordial Masih Dominan di Pilpres
Redaktur : Tim Redaksi