Wacana Penundaan Pemilu 2024 Dianggap Bisa Memicu Instabilitas Dunia Usaha

Senin, 28 Februari 2022 – 07:25 WIB
Ilustrasi - Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini merasa usulan penundaan Pemilu 2024 berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia.

Di sisi lain, beberapa elite mengusulkan penundaan Pemilu 2024 demi meningkatkan perekonomian Indonesia.

BACA JUGA: Sepertinya Muhaimin Ambigu, Mau Jadi Capres tetapi Dorong Penundaan Pemilu

"Wacana penundaan pemilu justru menimbulkan instabilitas di mana dunia usaha mendapat ketidakpastian kapan pemilunya," kata Titi dalam diskusi berjudul 'Usulan Jabatan Presiden Diperpanjang, Gimana Nasib Kepala Daerah?' di Jakarta Selatan pada Minggu (27/2).

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) itu beranggapan penundaan pemilu bisa memicu ketegangan politik. Hal itu berujung pada instabilitas dunia usaha.

BACA JUGA: Ribuan Guru Honorer Ini Dapat Honor Tambahan, Khusus K2 Rp 1 Juta per Bulan, Alhamdulillah

"Jadi, kontradiktif dengan argumen untuk menjaga stabilitas laju ekonomi," ucapnya.

Wanita kelahiran Palembang itu kemudian menyebut jadwal pemilu yang teratur sejak era reformasi tidak pernah berdampak kepada situasi ekonomi.

BACA JUGA: Ada Pedemo Menag Yaqut Membawa Gambar Tak Pantas, Yandri Susanto Bereaksi

"Sejak era reformasi dengan keteraturan pemilu, tidak ada dampak yang membuat situasi ekonomi benar-benar terganggu," kata Titi.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebelumnya membeber alasannya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu sampai dua tahun.

Salah satu alasan yang disebut pria yang beken disapa dengan panggilan Gus Muhaimin itu adalah masalah ekonomi.

Wakil ketua DPR itu menjelaskan Indonesia pada 2022 dan beberapa tahun mendatang memiliki kecenderungan positif yang luar biasa di sisi ekonomi.

Menurutnya, banyak momentum ekonomi yang akan terjadi di tanah air. Perbaikan ekonomi akan dahsyat memasuki tahun ini.

Dia bahkan melihat ada peluang Indonesia bangkit lebih baik dibandingkan negara lain.

Nah, Gus Muhaimin menegaskan bahwa prospek ekonomi itu tidak boleh terganggu dengan agenda pemilu.

"Momentum ini tidak boleh diabaikan, momentum yang baik-baik ini ke depan tidak boleh diabaikan," ucap Muhaimin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2). (ast/fat/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler