Waduh, Banyak juga ya Kasus Omicron yang Ditemukan, Waspada!

Minggu, 12 Desember 2021 – 16:14 WIB
Para calon penumpang antre di bagian lapor diri Maskapai Penerbangan Virgin Atlantic dan Delta Air yang akan menuju ke Amerika Serikat di Terminal 3, Bandara Internasional Heathrow, London, Inggris, Senin (8/11/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls/wsj)

jpnn.com, JAKARTA - Kasus terpapar varian baru COVID-19 cukup banyak ditemukan di Inggris.

Setidaknya dilaporkan 633 kasus baru, sehingga secara keseluruhan telah mencapai 1.898 kasus.

BACA JUGA: Kabar Baik Bagi Warga DKI Terkait Libur Nataru, Simak

Demikian menurut otoritas kesehatan Inggris pada Sabtu (11/12) waktu setempat.

Angka itu merupakan lonjakan harian tertinggi sejak Omicron terdeteksi di Inggris.

BACA JUGA: Novel Baswedan Cs Diminta Langsung Tancap Gas, Mampu Enggak ya?

Data terbaru muncul saat para pakar memperingatkan Omicron dapat menyebabkan antara 25.000-75.000 kematian di Inggris pada akhir April, jika tidak ada tindakan ekstra yang diterapkan.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperkirakan Omicron menjadi varian dominan, jika terus mengganas.

BACA JUGA: Coba Lihat Letak Sumur Resapan ini, Manfaatnya Sangat Dirasakan Masyarakat?

Omicron telah menyumbang lebih dari 50 persen dari total kasus COVID-19 di Inggris pada pertengahan Desember.

UKHSA memprediksi kasus Omicron di Inggris akan melampaui angka satu juta kasus pada akhir Desember ini, jika tren masih tetap sama.

Inggris melaporkan tambahan 54.073 kasus COVID-19, sehingga totalnya menjadi 10.771.444 kasus.

Otoritas juga mencatat 132 kematian baru, sehingga secara keseluruhan berjumlah 146.387 kematian.

Sementara itu, sebanyak 7.413 pasien COVID-19 masih dirawat di rumah sakit.

Lebih dari 89 persen warga berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah mendapatkan dosis pertama vaksin dan lebih dari 81 persen telah mendapatkan dosis kedua, berdasarkan laporan terbaru.

Sebanyak lebih dari 39 persen populasi sudah menerima vaksin booster COVID-19.

Untuk kembali hidup normal sejumlah negara seperti Inggris, Tiongkok, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin COVID-19.(Antara/Xinhua/JPNN)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler