jpnn.com - MELIHAT bayi mungil yang dipeluk Karin, mantan istrinya, Donjuan tak sanggup berkata apa-apa. Tak disangka Donjuan yang berdiri di depan pintu itu langsung meneteskan air mata di pipinya. Donjuan seakan ingin memeluk putri mungil dan Donlesi, anak pertama Donjuan yang berada di samping Karin.
Ketika ada suara ketukan, Karin langsung membuka pintu rumahnya. Karin terlihat cukup kaget melihat pria yang dulu pernah menjadi bagian dari hidupnya. Pria yang membuat keimanan Karin runtuh dan pindah agama mengikuti keyakinan Donjuan.
BACA JUGA: Buaya Pernah Lepas Lalu Kembali ke Kandang, Ini Fotonya
“Itu yang saya sesali. Karin menggendong bayi. Wajahnya sangat mirip dengan saya,” kata Donjuan dengan kata terbata-bata.
Saat melihat wajah bayi itu, Donjuan sebenarnya ingin memeluk kedua anaknya. Namun, seketika itu pula, Karin yang awalnya tersenyum langsung melempar sinis dengan mengusir Donjuan dari rumahnya. “Pulang. Buat apa ke sini. Ini bukan keluargamu,” kata Donjuan menirukan kata-kata Karin waktu itu.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Petrus Bakus, Polisi yang Mutilasi Anak Kandung
Seperti disambar petir, Donjuan hanya diam. Dia ingin mengatakan sesuatu namun dia tak mampu berkata. Hal itu hampir sama dengan aksi Donjuan yang memarahi Karin waktu mereka bertengkar. Donjuan menuduh Karin berselingkuh dan menyampaikan umpatan yang bertubi-tubi. “Kala itu saya yang diam. Ingin mati saja,” kata Donjuan.
Yang lebih menyakitkan lagi, Karin meminta Donlesi masuk ke kamar. Kemudian, bayi mungil itu ditaruhnya di dalam kamar. Karin pun tak mempersilakan Donjuan masuk ke dalam rumahnya.
BACA JUGA: Usai Lebaran, Banyak Pasangan Ajukan Cerai di Kota Ini
Donjuan hanya menunggu di depan pintu rumah. “Hampir setengah jam saya dibiarkan di teras rumah, kemudian saya tok-tok lagi rumah. Dia keluar,” kata Donjuan.
Pria yang bekerja sebagai kepala marketing perusahaan besi itu menceritakan awal mula perceraiannya dengan Karin. “Dimulai dengan api cemburu. Waktu itu saya melihat ada pria yang menghampiri dia, ya langsung saja istri saya tampar di tempat itu,” kata Donjuan.
Meski demikian, Karin hanya diam dan menangis. Bahkan,tanpa sadar, Donjuan mengatakan akan menceraikan dia dan menyuruhnya memilih pria itu. Melihat kata-kata kasar itu, Karin hanya tertegun dengan kalimat suaminya.
“Terserah, apa yang kamu katakan, aku tidak peduli. Aku sudah bukan istrimu lagi. Kelak kamu akan menyadari dan menyesal dengan tindakanmu hari ini. Kamu akan menyesal karena kamu telah melakukan kesalahan besar dengan fitnahan yang tidak manusiawi,” kata Donjuan yang mengingat jelas dan ingat perkataan Karin waktu itu.
Cemburu itu benar-benar telah menelan semuanya. Kasih sayang, cinta, kesetiaan, indahnya hari-hari bahtera rumah tangga dan anak laki-laki sebut Donlesi, 4.
Sebenarnya, Donjuan takut dengan kemarahan Karin. Donjuan mengaku selama menikah dengan Karin, dia tak pernah melihat kemarahan Karin seperti itu. Bahkan, ketika Donjuan menalak di rumahnya dulu, Karin hanya diam dan menangis.
Donjuan makin merasa bersalah ketika Karin mengatakan bila si putri mungil itu adalah anak haram dia dengan mantan suaminya. Itu membuktikan bila anak itu adalah memang putri kecil Donjuan dan Karin.
“Saya merasa jadi ayah dan suami gagal, ketika Karin bilang kalau mereka sudah pindah agama sesuai dengan keyakinan orang tuanya. Sehingga, dia tak perlu mengakui Donjuan lagi sebagai ayahnya,” kata Donjuan.
Menyesal dan makin menyesal lagi, beberapa kali diperiksa oleh dokter kandungan ternyata istri barunya, Sephia tak akan bisa hamil karena sudah diangkat karena kanker serviks.
“Kalau pun menikah lagi, belum tentu saya mendapatkan istri lagi yang sebaik Karin. Dia itu baik dan sangat perhatian sama saya dan anak. Sephia sekarang itu lebih malas dan banyak menuntut,” pungkas Donjuan. Ya itulah pepatah penyesalan itu datangnya di belakang ya Mas Juan! (umi hany/no)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh! Ikan Aneh Bermuka Buaya
Redaktur : Tim Redaksi