Waduh, Mei – Juni Masa Panen, Khawatir Harga Malah Jatuh

Kamis, 16 Mei 2019 – 00:32 WIB
Bawang Putih. ILUSTRASI. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi optimistis stok semua komoditas pangan utama masih cukup untuk memenuhi kebutuhan periode puasa hingga Lebaran 2019. Ketersediaan stok diharapkan bisa mencegah kenaikan harga.

’’Periode puasa-Lebaran ini juga berbarengan dengan masa panen,’’ katanya seperti diberitakan Jawa Pos.

BACA JUGA: Kementan Ingin Bawang Putih Indonesia Berjaya Kembali

Agung mengakui, memang sempat ada kenaikan harga bawang merah dan cabai pada April lalu. Hal itu disebabkan belum tibanya masa panen. ’’Tapi, Mei, Juni, panen kita sudah lebih. Malah saya khawatir harga itu jatuh,’’ ujarnya.

Meski demikian, dua komoditas, yakni bawang putih dan daging sapi, masih di-support oleh impor. Sebanyak 90 persen kebutuhan konsumsi nasional bawang putih berasal dari impor. Agung menyebutkan, kebutuhan konsumsi bawang putih nasional mencapai 600 ribu ton per tahun.

BACA JUGA: Kementan Tetap Fokus Swasembada Bawang Putih dan Tegas Mafia Pangan

BACA JUGA: Stok Daging Ayam Aman Hingga Idulfitri

Jumlah itu bisa dicapai jika luas tanam mencapai 60 ribu hektare dengan asumsi panen 10 ton per hektare.

BACA JUGA: Kemendag Klaim Harga Bawang Putih Turun

Padahal, kondisi saat ini, luas tanam baru mencapai 20 ribu hektare dengan perkiraan panen 200 ribu hektare. Seluruh produksi dalam negeri ini dikonsentrasikan untuk ditanam kembali menjadi benih bawang putih. Diharapkan, pada 2021 Indonesia sudah swasembada.

’’Per hektarenya butuh 4 ton. Para importer juga kami wajibkan dedikasi 5 persen untuk dijadikan benih,’’ kata Agung.

Sementara itu, harga daging masih berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogram untuk daging segar, sedangkan daging beku Rp 80 ribu. Agung menyatakan, ada alternatif daging kerbau yang harganya berkisar Rp 50 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Sejumlah Fakta Miris Akibat Harga Tiket Pesawat Mahal

Agung menyebutkan, kebutuhan konsumsi daging nasional mencapai 50–60 ribu ton, sedangkan produksi dalam negeri hanya berkisar 40 ton. Sisa sekitar 20 ribu ton disuplai dari impor dan dibantu stok dari Bulog. (tau/c5/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Bawang Putih Mahal, Madiun Gencarkan Pasar Murah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler