jpnn.com - TANJUNG PINANG- Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kepulauan Riau menerima banyak pengaduan dugaan adanya intervensi sejumlah oknum aparat keamanan dalam proses pemilihan Gubernur Kepulauan Riau. Akibatnya, tingkat partisipasi masyarakat cukup rendah, karena masyarakat takut datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Menurut data Lembaga Survei Indonesia (LSI), tingkat partisipasi pemilih di Kepri hanya mencapai 50,24 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) yang ada.
BACA JUGA: Margriet Bantah Kesaksian Teman SD Ibu Iriana Jokowi
"Dari data yg masuk di kami, lebih dari seratus peristiwa dilaporkan terjadi di kota Batam dan sekitarnya, adalah ketakutan masyarakat untuk datang ke TPS akibat situasi mencekam yang ditimbulkan dengan berkeliarannya aparat keamanan dengan senjata lengkap di sekitar TPS dan pemukiman warga," ujar Ketua DPD Pospera Kepri Azhari, dalam pesan elektronik yang diterima, Jumat (11/12).
Menurut Azhari, pengaduan paling tidak banyak diterima dari pendukung pasangan calon Gubernur nomor urut 2, Soerya Respationo dan Ansar Ahmad.
BACA JUGA: Pria Ini Bikin Geger Warga, Sempat Meninggal Dunia Tapi Hidup Lagi
"Warga pendukung nomor 2 melaporkan ada upaya intimidasi dari oknum aparat TNI. Ini membuat mereka jadi ketakutan. Sementara di sisi lain, pendukung kubu sebelah (pasangan HM Sani-Nurdin Basirun,red) justru terlihat dimobilisasi bahkan di kawal untuk datang ke tps, ini cukup mengejutkan kami," ujarnya.
Atas laporan tersebut, Pospera kata Azhari, akan langsung menindaklanjutinya melalui kuasa hukum resmi Paslon Soerya Respationo dan Ansar Ahmad.
BACA JUGA: Keroyok Pasangan Suami-Istri, 4 Pemuda Diburu
Sebelumnya, Sirra Prayuna selaku Tim Kuasa Hukum pasangan Soerya-Ansar, juga telah menyebut telah terjadi dugaan tinda kecurangan secara terorganisir, masif dan terstruktur yang melibatkan sejumlah oknum aparat TNI. Baik dalam bentuk pernyataan terbuka maupun tindakan langsung di lapangan.
"Kami berharap KPU dan Bawaslu dapat segera memproses hal tersebut, karena sangat memengaruhi perolehan suara dan proses pemilu yang jujur dan adil," ujar Sirra.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Modifikasi Kendaraan Bisa Gulung Tikar
Redaktur : Tim Redaksi