jpnn.com - SUNGAIPENUH - Minyak tanah (Minah) oplosan kembali memakan korban. Kali ini, seorang pengecer Desa Sungai Jernih, Kecamatan Pondok Tinggi, Kota Sungaipenuh, Jambi, mengalami luka bakar akibat minyak oplosan yang ia jual.
Informasi yang dihimpun Jambi Ekspres (Grup JPNN), insiden meledaknya Minah oplosan ini terjadi di warung milik Heldi pada Jumat (17/4) malam.
BACA JUGA: Braak...! Pengendara Tabrak Innova yang Seruduk Pohon, Tiga Orang Tewas
Saat itu Eka (30), warga Pondok Tinggi, Kota Sungaipenuh yang merupakan salah seorang pengecer minyak tanah datang ke warung Heldi mengantar minyak tanah.
Saat itu, Heldi merasa curiga dengan bau minah dari Eka, lalu Heldi menanyakan kepada Eka, apakah minah tersebut asli atau oplosan. "Eka menjawab kalau minah itu asli," kata Heldi kepada wartawan.
BACA JUGA: Dasar Anak Muda, Usai Ujian Sekolah Iseng Lakukan Ini, Diangkut Polisi Deh
Karena tak puas, Heldi lalu meminta Eka menguji keaslian minah tersebut. Eka pun langsung mengeluarkan korek api dan menyalakan korek api yang berjarak 1 meter dari letak minah.
Tak diduga, saat Eka menyalakan korek api, tiba-tiba api menyambar dari arah jerigen. Malah, sambaran api dari minah tersebut juga menyambar Eka dan seisi warung milik Heldi.
BACA JUGA: Pesawat Dipajang di Area Parkir Supermarket
Akibatnya, Eka mengalami luka bakar cukup parah di bagian wajah dan dadanya. Sementara pemilik warung, Heldi, selamat dari insiden tersebut.
Sementara itu, warga sekitar yang melihat kebakaran kecil itu langsung berhamburan ke lokasi untuk membantu memadamkan api. "Isi warung saya ikut terbakar, diperkirakan kerugian sekitar Rp 2,5 juta," ucap Heldi.
Heldi mengatakan, selama ini dirinya hanya memasok minah yang berasal dari Pesisir Selatan atau Padang, sementara minah dari wilayah Jambi tidak pernah diterimanya, karena mayoritas adalah minah oplosan.
Eka, kata Heldi, selama ini juga memasok minah asal Pesisir Selatan yang diambil dari pangkalan di Pondok Tinggi. Namun entah kenapa minah kali ini ternyata oplosan.
Sementara itu, Eka, dikonfirmasi wartawan mengatakan, selama ini dirinya mengecer minah yang diambil dari pangkalan di Pondok Tinggi. Namun pada Jumat kemarin, stok minah di pangkalan Pondok Tinggi sedang kosong, sementara permintaan pelanggan cukup tinggi.
Untuk memenuhi permintaan pelanggan, Eka akhirnya mencari pangkalan minah lainnya di wilayah Kabupaten Kerinci. Setelah mengambil minah di salah satu pangkalan di Kerinci tersebut, Eka langsung mengantar minah kepada para pelanggan, salah satunya ke warung milik Heldi, Desa Sumur Anyir.
"Saya biasanya ngambil minah di Pondok Tinggi, karena stok kosong saya ambil di tempat lain. Saya tidak tahu sama sekali kalau ternyata minah itu oplosan," ujar Eka ditemui di rumahnya, di Pondok Tinggi. (dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunker DPRD dan Disdik Batam ke Jerman dan Swiss Terancam Batal
Redaktur : Tim Redaksi