jpnn.com, TARAKAN - Tim bentukan Disperindagkop Kaltara yang bertugas untuk menjaga kestabilan harga sekaligus melakukan sidak barang dan makanan kedaluwarsa sudah melaksanakan tugasnya sejak 31 Mei lalu.
Hingga Kamis (1/6), tim berhasil mengumpulkan ratusan makanan yang sudah kedaluwarsa.
BACA JUGA: Sidak, Satgas Pangan Temukan Gula Rafinasi dan Makanan Kedaluwarsa
Sebagian dimusnahkan. Sedangkan sebagian lainnya diminta pemilik toko untuk dikembalikan ke pihak distributor.
Pantauan Kaltara Pos di lapangan, beberapa pemilik toko yang kedapatan menjual makanan kedaluwarsa terlihat mengelak dan mengaku sudah mengecek barangnya sebelum menjualnya.
Seperti pengakuan salah satu pemilik toko di pasar Induk Sengkawit, Tanjung Selor bernama Lela.
Ada roti yang dijualnya ditemukan sudah berjamur.
Lela mengaku tidak mengecek roti tersebut dan makanan lainnya karena ditaruh di dalam toko.
Namun, dia tak menampik ada beberapa yang kedaluwara dan akan dikembalikan sebagai return.
“Kalau roti ada yang mengantar biasanya ngecek. Kalau kedaluwarsa atau berjamur dipulangkan. Kalau yang lainnya juga saya cek, memang yang di dalam-dalam ini tidak (dicek) karena yang saya jual di depan,” jelasnya.
Bukan hanya di Pasar Induk, di Star Swalayan pun yang bisa dikatakan supermarket yang ramai dikunjungi juga ditemukan beberapa barang yang sudah kedaluwarsa.
Tim yang melakukan sidak juga mengambil barang yang kedaluwarsa tersebut.
Mereka meminta pemilik untuk memusnahkan barang tersebut atau dipulangkan jika dijadikan return.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop dan UKM Kalimantan Utara Arifuddin mengatakan, kegiatan tersebut rutin dilakukan untuk memberantas makanan dan minuman maupun barang yang kedaluwarsa.
“Ini kegiatan rutin dan ternyata hasil temuan ada beberapa macam hasil produk sudah kedaluwarsa,” bebernya. (fai)
Redaktur & Reporter : Ragil