Waduh, Vaksin COVID-19 Ini Kualitasnya Lebih Buruk dari Buatan China

Kamis, 17 Juni 2021 – 20:18 WIB
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BERLIN - Perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac, pada Rabu (16/6) mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19 buatannya hanya efektif 47 persen dalam uji coba tahap akhir, memupuskan tujuan utama studi sekaligus meragukan rencana pengiriman ratusan juta dosis vaksin ke Uni Eropa.

Sebagai perbandingan, vaksin Sinovac buatan China, yang dipakai Indonesia tetapi ditolak sejumlah negara karena dinilai kurang ampuh, meiliki tingkat efektivitas 65,3 persen.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Masyarakat tak Meragukan Vaksin yang Diizinkan di Indonesia

Keampuhan mengecewakan dari suntikan yang dikenal dengan sebutan CVnCoV itu datang dari analisis sementara berdasarkan pada 134 kasus COVID-19 dalam studi yang melibatkan sekitar 40.000 partisipan di Eropa dan Amerika Latin.

Sebagai satu-satunya konsumen CureVac, Uni Eropa sudah memesan hingga 405 juta dosis vaksin tersebut pada November tahun lalu, dengan opsi 180 juta dosis. Itu diikuti oleh nota kesepahaman dengan Jerman untuk 20 juta dosis lainnya.

BACA JUGA: Penjelasan Kemenkes soal Perbedaan Vaksin Vaksinasi Pemerintah dan Gotong Royong

Pihak perusahaan mengaku sedikitnya 13 varian virus menyumbang infeksi di antara studi populasi tersebut, menambahkan bahwa versi asli COVID-19 yang muncul di Kota Wuhan, China pada akhir 2019 "hampir sama sekali tidak ada" dalam uji coba sejauh ini.

Saham CureVac yang diperdagangkan di AS terjun bebas 48 persen menjadi USD 49,00 (Rp 706.000) menyusul publikasi data tersebut. (ant/dil/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA JUGA: Peneliti Eijkman Meyakini Vaksin Masih Ampuh Melawan COVID-19


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler