jpnn.com - WhatsApp kena denda 5,5 juta euro atau sekitar Rp 89 miliar oleh regulator perlindungan data pribadi unit eropa (Data Privacy Commissioner/ DPC).
Sanki denda itu merupakan tambahan karena aplikasi pesa singkat milik Meta itu melanggar aturan soal privasi di kawasan itu.
BACA JUGA: Pengguna WhatsApp Bakal Bisa Buat Status Pakai Pesan Suara
Reuters, Kamis (19/1) melaporkan, DPC meminta WhatsApp menilai kembali praktik penggunaan data pribadi untuk memperbaiki layanan.
Lembaga itu juga mengeluarkan perintah yang sama pada platform lainnya di bawah Meta Platforms, yakni Facebook dan Instagram.
BACA JUGA: Melongok Kelebihan dan Kekurangan GB WhatsApp Terbaru
Platform juga diminta untuk menilai kembali dasar hukum yang mereka gunakan guna iklan target berdasarkan penggunaan data pribadi.
DPC adalah regulator utama privasi data di kawasan Uni Eropa.
BACA JUGA: Asyik! Buka WhatsApp Bisa Pakai Server Proxy
Juru bicara WhatsApp mengatakan pihaknya akan mengajukan banding atas keputusan itu.
Menurut dia, WhatsApp sudah memiliki cara beroperasi secara teknis dan sudah mematuhi aturan secara hukum.
DPC memerintahkan WhatsApp untuk mematuhi aturan di Uni Eropa dalam enam bulan.
Sebelumnya, WhatsApp pernah dikenakan denda oleh DPC senilai 225 juta euro pada September 2021 karena kebocoran data yang terjadi pada 2018.
Platform sedang mengajukan banding untuk kasus itu.
Sampai saat ini DPC sudah menjatuhi denda senilai 1,3 miliar euro kepada Meta Platforms dan mengadakan 10 penyelidikan terhadap layanan mereka. (Ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas Penipuan, Nomor WhatsApp Ini bukan Milik Gubernur Kepri
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian