Wagub DKI Sebut Masyarakat Belum Butuh Vaksin Dosis Ketiga

Rabu, 17 November 2021 – 04:29 WIB
Vaksin COVID-19. Foto ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan masyarakat ibu kota saat ini belum membutuhkan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga karena masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan layanan publik.

"Vaksin ketiga belum dibutuhkan bagi masyarakat. Sampai saat ini, vaksinasi COVID-19 dosis ketiga masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan tenaga publik," kata Riza di Jakarta, Selasa.

BACA JUGA: Irjen Panca Putra: Saya Datang untuk Melihat Bripka PS Ditempatkan di Sel Khusus

Selain itu, saat ini DKI Jakarta merupakan kota dengan penanganan COVID-19 terbaik di Indonesia dan masuk jajaran 50 kota dunia dengan respons COVID-19 yang baik.

Terlebih, ujar Riza, banyak masyarakat di Jakarta ataupun luar Jakarta yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 tahap satu.

BACA JUGA: Vaksin Sinovac Kembali Merapat, Kali Ini 8 Juta Dosis

"Tentu kita tidak boleh mendahului karena masih banyak warga Indonesia yang belum divaksin. Dan kami warga DKI Jakarta juga menghormati warga lainnya di seluruh Indonesia yang juga mendapatkan prioritas," ujar Riza.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia membeberkan sampai awal November 2021 sudah ada 10.941.629 orang yang menerima vaksin COVID-19 dosis pertama.

Mereka terdiri atas 67 persen warga ber-KTP DKI dan 33 persen warga KTP non DKI.

"Sedangkan total dosis 2 kini mencapai 8.512.563 orang dengan proporsi 70 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 30 persen warga KTP non DKI," ujar Dwi, Sabtu (6/11).

Dengan jumlah tersebut, Dwi mengatakan, persentase masyarakat yang telah tuntas menjalani vaksinasi COVID-19 hingga tahap kedua di Jakarta sudah mencapai 95,2 persen.

Walau terbilang cukup tinggi, Dwi mengingatkan vaksinasi tidak menjamin masyarakat aman sepenuhnya dari virus COVID-19.

"Vaksinasi COVID-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus COVID-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan," kata Dwi. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler