jpnn.com - JAKARTA—Wakil Gubernur Provinsi Kepri Nurdin Basirun termasuk salah satu orang yang sangat kehilangan Gubernur M. Sani. Sang gubernur meninggal, Jumat (8/4) di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta karena sakit.
Dengan mata berkaca-kaca dan raut wajah sedih, Nurdin mengaku tak menyangka Sani akan pergi secepat itu. Apalagi, keduanya datang ke Jakarta demi mengikuti rapat dengan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Negara.
BACA JUGA: Dari Isyarat Jokowi, PKB Yakin Kabinet Segera Direshuffle
“Alhamdulillah saya dan beliau pernah bersama. Pernah bupati dan wakil bupati bergabung lagi. Saya banyak sekali belajar dari beliau. Terima kasih pada beliau, karena saya banyak belajar. Beliau pekerja keras,” ujar Nurdin di rumah sakit tersebut.
Menurutnya, masyarakat Kepri akan sangat kehilangan sosok Sani yang sudah beberapa kali menjadi pemimpin daerah.
BACA JUGA: Saat Traveling akan Lebih Aman dengan BPJS, Ini Buktinya...
“Kami, masyarakat Kepulauan Riau berduka cita. Ia seorang pemimpin yang menjadi suri tauladan,” sambungnya.
Nurdin mengatakan, Sani adalah pribadi yang sangat baik. Ia dianggap sebagai tipikal pemimpin yang selalu menjadi panutan.
BACA JUGA: HNW: Tidak Ada Nama Fahri Sebagai Deklarator PKS
“Tentunya kami berharap keluarga bersabar. Ini adalah takdir Allah SWT. Kita harus kuat menerima ini. Mudah-mudahan amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT,” imbuh Nurdin.
Sani adalah gubernur incumbent. Sebelumnya ia menjabat di posisi yang sama dari 2010-2015. Sebelum menjabat sebagai wakil Gubernur Kepulauan Riau pada periode sebelumnya mendampingi Gubernur Ismeth Abdullah. Peraih Satya Lencana Bintang Melati 2003 dan Satya Lencana Pembangunan pada 2004 oleh presiden ini juga pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Karimun pada 2001-2005. Faktor usia tidak meruntuhkan semangatnya untuk maju dan memenangkan pilkada serentak, 9 Desember lalu. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Masih Tunggu Salinan Putusan Praperadilan SKP2 Novel
Redaktur : Tim Redaksi