jpnn.com, SEMARANG - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim begitu antusias saat bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Wagub yang akrab disapa Nunik mengaku jauh-jauh datang dari Lampung untuk belajar cara Jateng menekan angka kemiskinan.
BACA JUGA: 54 TKI Disekap di Kamboja, Kok Bisa? Gubernur Ganjar Ungkap Hal Ini
“Kami terima kasih bapak gubernur sudah berkenan kami repoti di tengah kesibukannya dan berkenan berbagi tipsnya mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah,” kata Nunik dalam pertemuannya di Ruang rapat lantai dua, kantor Pemprov Jateng, Jumat (29/7).
Di kesempatan itu, Nunik bertanya kiat-kiat Ganjar dalam membangkitkan UMKM.
BACA JUGA: Ratusan Ulama Banten Sepakat Mendukung Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024
Seperti bagaimana Ganjar mampu menggandeng marketplace besar dan membuat UMKM lebih mandiri serta kreatif.
Ganjar pun memaparkan berbagai upaya Pemprov Jawa Tengah dalam memajukan UMKM.
BACA JUGA: Seru! Ribuan Perempuan Barkaus Pink Senam Sehat Bersama Srikandi Ganjar
Salah satunya melibatkan berbagai macam pendanaan, mulai dari Baznas, CSR perusahaan, hingga filantropi. Ganjar juga menjelaskan bagaimana membimbing masyarakat pada ekonomi digital.
“Kami sengaja belajar dari best practice di Jawa Tengah karena di Indonesia atau nasional yermasuk terbaik,” kata Nunik usai pertemuan.
Nunik mengatakan Provinsi Lampung saat ini kemiskinannya masih di angka 11 persen. Jateng, kata Nunik, dinilainya sukses memberdayakan UMKM sebagai cara untuk menekan kemiskinan.
“Kami perlu langkah-langkah yang daya ungkitnya berkali lipat salah satunya adalah menjawab tantangan di dunia marketing,” ujarnya.
Beberapa cara yang dilakukan Ganjar, menginspirasinya. Seperti afirmasi APBD yang, menurutnya. berperan penting menjadi penyangga.
Selain itu menyediakan aplikasi sebagai wadah ekosistem UMKM itu sendiri.
“Jawa Tengah punya trik dan itu menjadi inspirasi bagi kami. Kita mau melakukannya juga, tentu dengan local wisdom kami, kemampuan kami, coraknya kami,” ujar Nunik.
Senada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku senang bisa berbagi pengalaman dalam bidang ekonomi. Kemiskinan, kata Ganjar, jadi persoalan seluruh lini pascapandemi.
“Jawa Tengah tidak seluruh proses belajarnya sukses, tidak seluruhnya. Namun, ketika kita mendengar ‘pak saya naik tiga ratus persen lho’ ‘saya naik seratus persen, lho, pak’ (artinya) ada contoh baik,” ujarnya.
Ganjar mengatakan beberapa hal yang diterapkan di Jateng bisa direplikasi di Lampung. Menurutnya, ada banyak kesamaan yang jadi dasar untuk saling belajar.
“Saya sarankan tadi ayo kita buat sister UMKM base on cluster. Jadi kita bisa saling belajar, kayak sister UMKM. Kami akan dukung. Teman-teman belajar di sini atau sebaliknya kita belajar di sana agar kemudian bersinergi,” pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia