54 TKI Disekap di Kamboja, Kok Bisa? Gubernur Ganjar Ungkap Hal Ini

Jumat, 29 Juli 2022 – 15:08 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terima pengaduan kasus 54 TKI disekap di Kamboja. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng untuk menindaklanjuti aduan soal penyekapan 54 WNI yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kamboja.

Ganjar mengatakan saat ini KBRI Kamboja sudah bekerja sama dengan kepolisian negara itu guna membebaskan 54 TKI disekap.

BACA JUGA: Berita Terkini Kasus 54 TKI Disekap di Kamboja dari Anak Buah Ganjar

"Bagaimana WNI ini bisa disekap? Dari penelusuran akun yang melapor, kami berhasil menghubungi salah satu WNI yang disekap. Inisialnya ME, warga Jakarta kelahiran Solo. Saya samarkan karena permintaan yang bersangkutan," tulis Ganjar dalam akunnya di Twitter yang telah terverifikasi, Kamis (28/7).

Berdasarkan keterangan ME, 54 TKI itu sudah tiga minggu berada di Kamboja. Mereka awalnya dijanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi oleh penyalur yang ternyata tidak terdaftar resmi.

BACA JUGA: Kubu Istri Ferdy Sambo Peringatkan Pengacara Keluarga Brigadir J, Keras!

Para TKI itu diberangkatkan tidak sesuai prosedur dan aturan yang berlaku melalui agensi perseorangan.

"Mereka merasa tertipu karena lokasi penempatan tidak sesuai dengan kesepakatan. Mereka baru tahu apa pekerjaannya setelah sampai sana," tulis Ganjar.

BACA JUGA: Motif AH Tuduh Irjen Fadil Terima Rp 40 M dari Orang Kesayangan Ferdy Sambo Ketahuan, Oalah

Ganjar menambahkan 54 TKI itu disuruh kerja sebagai operator telepon dan menawarkan investasi bodong ke orang-orang Indonesia.

Para TKI yang tidak mau melakukan pekerjaan itu pun mendapat perlakuan tidak manusiawi.

"Mereka harus bekerja dari jam sepuluh pagi sampai jam 11 malam. ME mengaku tidak mendapat gaji. Tidak bisa lari karena dokumen (paspor dan lain-lain) ditahan perusahaan. Mereka sudah ada yang mendapat kekerasan fisik," tulis Ganjar.

Diduga kuat terdapat ratusan TKI yang bekerja di perusahaan tersebut.

Ganjar pun meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menindaklanjuti serius masalah itu.

"Segera terjunkan tim untuk menjemput saudara-saudara kita. Selamatkan orangnya dulu, perkara lain-lain, dan edukasi soal penyalur ketenagakerjaan resmi dan lain-lain lakukan kemudian," tulis Ganjar. (cr1/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler