jpnn.com, JAKARTA - Kerusuhan pecah di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Selasa (21/5) malam. Hingga Rabu (22/5) dini hari ini kerusuhan masih berlangsung, bahkan sempat merembet ke kawasan Pasar Tanah Abang dan Jalan Sabang.
Kerusuhan berawal ketika sebagian massa tetap bertahan di lokasi aksi hingga jelang tengah malam, meski sebelumnya polisi sudah melakukan persuasi agar mereka membubarkan diri. Alih-alih bubar, massa justru berupaya menerobos barikade kawat berduri yang dipasang polisi di depan Bawaslu.
BACA JUGA: Polisi Pukul Mundur Massa Pendemo Hingga Pasar Tanah Abang
Selain itu, demonstran juga terus bernyanyi. Mereka juga meneriakan berbagai yel soal kecurangan di pemilu. Baca juga: Polisi Pukul Mundur Massa Pendemo Hingga Pasar Tanah Abang
Petugas yang berjaga akhirnya melakukan upaya paksa untuk membubarkan massa setelah negosiasi buntu. Massa yang merusuh dengan melemparkan batu ke arah petugas.
BACA JUGA: IPPNU Imbau Pelajar dan Santriwati Tidak Terprovokasi Jelang Aksi 22 Mei
Selanjutnya petugas kepolisian membalas lemparan massa dengan tembakan gas air mata. Massa juga melemparkan sejenis petasan ke arah petugas.
Barisan aparat yang berpakaian lengkap pun bergerak untuk mendesak massa. Massa yang rusuh terdesak hingga Pasar Tanah Abang.
BACA JUGA: Pernyataan Dewan Adat Dayak terkait Isu People Power 22 Mei 2019
Polisi juga terus melakukan pengejaran terhadap massa aksi hingga ke sekitar Pasar Tanah Abang. Di situ massa terlihat sempat membakar beberapa benda.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, pihaknya menangkap sejumlah orang yang terlibat kerusuhan itu. Namun, dia belum memerinci total demonstran yang diamankan.
“Saya belum tahu (jumlah yang ditangkap, red). Ini masih diamankan,” ujar Harry di depan kantor Bawaslu. Baca juga: Polisi Disindir, Pasukan TNI Dipuji
Kapolda Metro Jata Irjen Pol Gatot Eddy Pramono juga turun tangan. Polda Metro Jaya menurunkan aparatnya kepolisian yang mengendarai sepeda motor untuk untuk memukul mundur massa yang masuk ke gang-gang kawasan permukiman sekitar Wahid Hasyim dan Tanah Abang.
Polisi juga tak henti-hentinya meminta massa bubar dan menghentikan aksi mereka. Mayoritas dari massa yang melawan aparat adalah anak-anak muda.
Dengan menggunakan pengeras suara, polisi mengingatkan massa bahwa kini sudah waktu sahur. “Adik-adik sudah saya, waktunya sahur,” seru polisi lewat pengeras suaranya.(jpc/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi di Depan Bawaslu Rusuh, Polisi Pukuli Para Demonstran
Redaktur : Tim Redaksi