jpnn.com - SEOUL – Cho Hyun-ah alias Heather Cho bisa tersenyum lega. Jumat (22/5) Pengadilan Tinggi Seoul menjatuhkan vonis sepuluh bulan penjara kepada putri chairman Korean Air itu atas skandal kacang tahun lalu. Tapi, hukuman tersebut baru akan diterapkan dua tahun lagi. Maka, Cho pun bebas.
Pengadilan Tinggi Seoul menyatakan bahwa perempuan 40 tahun itu tidak melanggar hukum keamanan penerbangan saat mengusir kepala kru kabin dari pesawat yang dia tumpangi pada 5 Desember lalu.
BACA JUGA: Edan, Guru Ini Izinkan Siswa Ngeseks di Kelas
Padahal, aksi semena-mena Cho tersebut membuat jadwal penerbangan tertunda selama 20 menit. Sebab, dia memaksa pilot membawa pesawat kembali ke gerbang Bandara Internasional John F. Kennedy.
”Dia bersalah karena melakukan kekerasan terhadap kepala kru kabin. Tapi, tidak ada hukum keamanan yang dia langgar,” terang juru bicara pengadilan. Atas pertimbangan itu, Pengadilan Tinggi Seoul hanya menjatuhkan hukuman penjara sepuluh bulan. Sebelumnya, pengadilan yang berada setingkat di bawah Pengadilan Tinggi Seoul menjatuhkan vonis 12 bulan penjara.
BACA JUGA: Bu Guru Shelley Ketahuan Ajak Siswa Indehoi, Batal Dibui Malah Selfie
Hakim ketua Kim Sang-hwan mengatakan bahwa Cho layak mendapatkan kesempatan kedua. Selama mendekam di tahanan, menurut dia, pebisnis Korea Selatan (Korsel) itu menunjukkan perubahan sikap yang positif.
Pertimbangan lain yang meringankan hukuman untuk Cho adalah statusnya sebagai ibu bocah kembar berusia dua tahun. Dia juga tidak pernah melakukan aksi kriminal atau kekerasan sebelumnya.
BACA JUGA: Gawat! ISIS Menang Lagi, Jemput Tentara dari Rumah-rumah Penduduk...Dor! Dor!
”Kehidupannya tidak akan sama lagi. Dia akan hidup dalam stigma dan kritik pedas masyarakat pascakasus ini,” papar Kim. Menurut dia, hukuman sosial itu jauh lebih berat bagi Cho.
Apalagi, karena kasus tersebut, dia harus mundur dari jabatannya sebagai wakil presiden Korean Air. Sang ayah, Cho Yang-ho, sebagai CEO Korean Air juga terkena dampak buruk kasus tersebut.
Meski demikian, kebebasan Cho memantik protes keras kemarin. ”Jika dia dibebaskan karena menunjukkan sikap baik, para penjahat kriminal yang lain pun berhak menikmati kebijakan yang sama,” keluh Kim Ryeong-hui.
Mahasiswa 19 tahun itu mengkritik pengadilan yang terlalu baik memperlakukan Cho. Dia menuduh pengadilan tersebut diskriminatif karena berpihak pada kalangan atas.
Nama Cho menghiasi media pada 5 Desember lalu. Saat itu, dia menumpang pesawat Korean Air jurusan New York–Seoul. Sesuai prosedur, pramugari membagikan kacang macadamia kepada para penumpang kelas bisnis. Kacang itu disajikan dalam kemasan. Cho berang.
Dia meminta pramugari menyajikan kacangnya di atas piring. Perang mulut pun melibatkan kepala kru kabin yang belakangan diusir oleh Cho. (AP/AFP/hep/c6/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow... India Uji Coba Jet Tempur Mendarat di Jalan Tol, Ini Fotonya...
Redaktur : Tim Redaksi