Wajib 12 Emas demi Masuk 10 Besar Asian Games

Rabu, 25 Oktober 2017 – 17:47 WIB
Countdown Asian Games 2018. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Yuni Poerwanti mengatakan, pihaknya akan mengawasi pelatnas Asian Games 2018.

Saat ini, pelatnas jelang multievent empat tahunan itu diserahkan ke masing-masing induk organisasi olahraga (PB/PP).

BACA JUGA: Uji Kesiapan Panitia, PB WI Gelar Test Event Asian Games

Hal ini terkait dengan pembubaran Program Indonesia Emas (Prima) dan target Indonesia masuk dalam peringkat sepuluh besar pada Asian Games 2018.

"Pelaksanaan pelatnas memang sepenuhnya diserahkan kepada PB/PP setelah Prima dibubarkan. Namun, Kemenpora akan tetap melakukan pengawasan sehingga prestasi yang ditargetkan bisa tercapai," kata Yuni dalam acara pelatihan Sport Journalist menuju Sukses Prestasi pada Asian Games 2018 di Hotel Pitagiri Jakarta, Rabu (25/10).

BACA JUGA: Ingin Prima Dipertahankan, Achmad Soetjipto Siap Dicopot

Penyerahan pembinaan prestasi atlet sepenuhnya kepada PB/PP dan dihapusnya peran Prima sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2017 Tentang Peningkatan Prestasi Olahraga.

"Kehadiran Perpres ini menjadikan PB/PP sebagai ujung tombak pembinaan. Mereka dituntut lebih mandiri dalam pembinaan atlet menuju prestasi puncak," ujarnya.

BACA JUGA: Tantangan Berat Polri Amankan Asian Games dan Pilkada

Pihaknya sudah mendapatkan masukan adanya peluang Indonesia meraih 12 medali emas.

Medali emas tersebut berasal dari bulutangkis sebanyak dua buah, bridge (2), kano (1), jet ski (2), paragliding (2), wushu (1), panjat tebing, dan taekwondo.

"Peluang 12 medali emas ini harus dijaga dan diawasi bersama-sama pihak-pihak terkait. Dengan jumlah medali itu target masuk sepuluh besar Asian Games bisa dipenuhi," jelasnya.

Tidak adanya peran Prima, kata Yuni, memang cukup merepotkan, terutama dalam pendataan dan verifikasi atlet.

Karena itu, dia ingin merekrut beberapa personel Prima untuk dilibatkan.

Secara khusus, Yuni juga meminta wartawan olahraga memberikan masukan sekaligus ikut mengawasi persiapan pelatnas yang dilakukan PB/PP.

"Tolong saya diberi masukan yang membangun dalam persiapan menuju Asian Games 2018," katanya. 

Secara terpisah, Ketua SIWO PWI Pusat Raja Parlindungan Pane mengatakan, penyerahan pembinaan langsung kepada PB/PP memang perlu ada pengawasan.

Hal itu agar pelaksanaan dan penggunaan dana APBN bisa sesuai dengan peruntukannya.

"KONI Pusat hanya sebatas pengawas. Tidak perlu lagi ada pihak ketiga yang terlibat, terutama dalam masalah penyaluran anggaran," tegas Raja. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games Kian Dekat, Bukan Momen Tepat Bubarkan Prima


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler