BATAM - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Nanan Sukarna menganggap video aksi tilang damai polisi di Bali merupakan rekayasa dan jebakan. Untuk memastikan hal tersebut, pihak kepolisian sedang melakukan pendalaman rekaman yang beredar di situs YouTube itu.
"Kita cek sejauh mana keterlibatan anggota kita," ungkap Nanan usai melantik pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kepri di gedung Lancang Kuning Mapolda Kepri, Minggu (7/4).
Walaupun demikian, institusi kepolisan telah mengambil tindakan tegas terhadap Aipda Komang Sarjana yang tercatat sebagai anggota Polsek Kuta Utara. "Sejak video itu beredar pelaku langsung kita tahan," ujar jenderal berbintang tiga ini.
Apakah turis belanda yang melakukan perekaman juga diberikan tindakan? "Semuanya kita berikan tindakan," ungkapnya.
Tapi saat disinggung mengenai imbas beredarnya video tersebut, Nanan justru menganggap hal itu bisa menjadi bahan koreksi bagi institusi kepolisian. "Prinsipnya bagus untuk mengingatkan kita," ungkap orang nomor dua di institusi kepolisian ini.
Sebelumnya, niat iseng turis Belanda bernama Van Der Spek menjebak polisi lalu lintas di Bali memang mencoreng muka Korps Bhayangkara. Pimpinan kepolisian merasa malu karena video itu bisa ditonton khalayak seluruh dunia setelah diunggah secara terbuka di situs berbagi video, YouTube.
Van Der Spek adalah jurnalis Belanda yang sengaja merekam aksi itu. Sejak di-upload 1 April lalu, jumlah penonton video oknum polisi di Bali "memalak" turis Belanda berjudul Polisi Korupsi Di Bali - Corruption Police in Bali terus meningkat.
Video berdurasi 4 menit 49 detik tersebut berisi adegan pemalakan seorang oknum polisi yang berjaga di pos polisi Lio Square, perempatan Petitenget, Kuta Utara, terhadap wisatawan asal Belanda. Parahnya lagi, uang Rp 200 ribu hasil tilang damai dipakai untuk membeli bir dan diminum bersama di pos polisi. "Oke one hundred for the beer, one hundred for my government," kata Komang dalam video itu.(hgt/jpnn)
"Kita cek sejauh mana keterlibatan anggota kita," ungkap Nanan usai melantik pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kepri di gedung Lancang Kuning Mapolda Kepri, Minggu (7/4).
Walaupun demikian, institusi kepolisan telah mengambil tindakan tegas terhadap Aipda Komang Sarjana yang tercatat sebagai anggota Polsek Kuta Utara. "Sejak video itu beredar pelaku langsung kita tahan," ujar jenderal berbintang tiga ini.
Apakah turis belanda yang melakukan perekaman juga diberikan tindakan? "Semuanya kita berikan tindakan," ungkapnya.
Tapi saat disinggung mengenai imbas beredarnya video tersebut, Nanan justru menganggap hal itu bisa menjadi bahan koreksi bagi institusi kepolisian. "Prinsipnya bagus untuk mengingatkan kita," ungkap orang nomor dua di institusi kepolisian ini.
Sebelumnya, niat iseng turis Belanda bernama Van Der Spek menjebak polisi lalu lintas di Bali memang mencoreng muka Korps Bhayangkara. Pimpinan kepolisian merasa malu karena video itu bisa ditonton khalayak seluruh dunia setelah diunggah secara terbuka di situs berbagi video, YouTube.
Van Der Spek adalah jurnalis Belanda yang sengaja merekam aksi itu. Sejak di-upload 1 April lalu, jumlah penonton video oknum polisi di Bali "memalak" turis Belanda berjudul Polisi Korupsi Di Bali - Corruption Police in Bali terus meningkat.
Video berdurasi 4 menit 49 detik tersebut berisi adegan pemalakan seorang oknum polisi yang berjaga di pos polisi Lio Square, perempatan Petitenget, Kuta Utara, terhadap wisatawan asal Belanda. Parahnya lagi, uang Rp 200 ribu hasil tilang damai dipakai untuk membeli bir dan diminum bersama di pos polisi. "Oke one hundred for the beer, one hundred for my government," kata Komang dalam video itu.(hgt/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muhaimin Kritisi Konsep Empat Pilar
Redaktur : Tim Redaksi