Wakapolri: Polisi Takut, Mundur Saja

Polri Akan Gelar Operasi Khusus di Poso

Kamis, 27 Desember 2012 – 10:52 WIB
JAKARTA - Kondisi Poso yang makin rawan membuat Mabes Polri mengambil strategi baru. Korps Bhayangkara itu berencana membuat semacam operasi yang lebih khusus di wilayah yang terkenal dengan sebutan Bumi Sintuwu Maroso itu.
   
Kapolri Jenderal Timur Pradopo menjelaskan, perencanaan operasi masih dimatangkan. "Jadi ini semacam kegiatan terpadu. Selama ini sudah , namun akan lebih kita maksimalkan," ujarnya usai melantik tiga perwira tinggi Mabes Polri kemarin (26/12).
   
Mereka yang dilantik adalah Komjen Oegroseno sebagai kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri, Komjen Imam Sudjarwo sebagai Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri, dan Irjen Budi Gunawan sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri.
   
Menurut Timur, operasi di Poso nantinya akan lebih melibatkan masyarakat. Sebab, tanpa dukungan warga, operasi penanggulangan keamanan di Poso akan tumpul. "Ini lebih bagaimana memenangkan simpati warga, hati rakyat, saya kira itu," kata alumnus Akpol 1978 itu.
   
Polri berharap penanggulangan terorisme di Poso tidak dilakukan secara sektoral. "Kami tidak ingin sendirian, nanti tentu ada departemen-departemen lain yang saling membantu," katanya.
   
Apakah ini akan seperti operasi 2005 ? Ditanya seperti itu, Timur menekankan bentuknya belum final. "Saya kira lebih pada memberdayakan (warga, red) ya," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.
   
Pada 2005, negara pernah menghelat operasi yang disebut Operasi Sintuwu Maroso. Sintuwu artinya bersatu, maroso artinya kuat. Jadi, Sintuwu Maroso adalah persatuan yang menguatkan. Operasi 2005 itu melibatkan ribuan polisi, anggota TNI dan intelijen.
    
Di tempat yang sama, Wakapolri Komjen Nanan Soekarna menekankan operasi di Poso membutuhkan mental dan nyali tangguh anggota Korps Bhayangkara. "Memang sudah resiko sebagai petugas, harus siap," kata Nanan.
   
Dia tak menampik, serangan yang sporadis di Poso membuat nyali dan mental anggota terpengaruh. "Karena itu, kita sudah tekankan, kalau ada yang merasa takut, bilang ke atasan, " kata Nanan.
   
Informasi yang dihimpun koran ini, tidak semua anggota Polri semangat ditugaskan ke Poso. Bahkan, ada beberapa yang mengajukan keberatan dengan cara mengajukan izin cuti. "Pokoknya kalau ketakutan mending mundur saja deh," ujar mantan Kadivhumas Polri ini.
   
Tentang pengembangan penyelidikan bom maupun penembakan Brimob, polisi mengaku sudah ada titik terang. "Kita mulai dari pelacakan bahannya, sudah ada informasi yang mengarah ke pelaku dan kelompok," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar.
   
Bahan berupa pupuk urea dalam kemasan jerigen dimampatkan di dalam tas ransel. "Kelompok ini mulai susah mencari suplai bahan dari luar negeri, karena itu menggunakan campuran urea nitrat. Kita masih dalami," katanya. (rdl/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabiro Hukum Yakin Aceng Bakal Kalah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler