jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf tidak mau terburu-buru merayakan kemenangan pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Pasalnya, klaim kemenangan yang disampaikan langsung oleh Prabowo tersebut hanya berdasarkan hasil hitung cepat alias quick count yang dilakukan lembaga survei.
BACA JUGA: Pilpres Usai, Ajak Purnawirawan Menyatu Lagi di Pepabri
"Tidak perlu dari hasil quick count sudah melakukan perayaan-perayaan kemenangan, karena ini masih kemenangan semu karena perbedaannya sedikit sekali," kata Nurhayati kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).
Nurhayati menyayangkan terjadinya saling klaim oleh kedua capres. Menurutnya, manuver tersebut berpotensi membuat masyarakat bingung dan memperkeruh suasana.
BACA JUGA: Pilpres Usai, Ajak Purnawirawan Kumpul Lagi di Pepabri
"Saya kira pernyataan SBY dalam konferensi pers bagus sekali, yang mengimbau menunggu hasil KPU dan jangan sampai menciderai demokrasi ini," ucapnya.
Meski begitu, Ketua Fraksi Demokrat di DPR ini tidak menyalahkan Prabowo karena mendeklarasikan kemenangan. Pasalnya, capres nomor urut 1 itu terpaksa melakukannya sebagai respon atas manuver kubu Jokowi-JK.
BACA JUGA: Menkopolhukam: Jangan Berlebihan Sikapi Hitung Cepat
"Prabowo harus melakukan itu, kalau tidak akan dikatakan kita sudah kalah. Padahal di hitung cepat kita menang 52 persen," ucapnya.
Seperti diberitakan, beberapa jam setelah ditutupnya TPS, Jokowi membuat pernyataan bahwa pasangan Jokowi-JK adalah pemenang pilpres 2014. Hanya berselang sekitar satu jam saja, giliran Prabowo yang membuat pernyataan serupa. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendukung Jokowi-JK Pesta, Buka Puasa di Bundaran HI
Redaktur : Tim Redaksi