jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Partai Garuda Teddy Gusnaidi merepons pernyataan Calon Presiden RI bernomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (7/1) malam.
Teddy menyoroti pernyataan Ganjar yang mempersoalkan pembelian pesawat bekas.
BACA JUGA: Waketum Garuda Teddy Gusnaidi Tepis Anggapan Putusan MK untuk Gibran, Ini Penjelasannya
"Kami hanya ingin menyampaikan fakta, tidak ingin mengubah dan memperdebatkan perdebatan pada debat capres semalam," kata Teddy dalam keterangan tertulis, Senin (8/1).
Menurut Teddy, dalam perdebatan, termasuk Debat Ketiga Capres tadi malam, memainkan strategi negatif itu sah-sah saja.
BACA JUGA: Elite Partai Garuda Sindir 2 Kubu Capres, Kalimatnya Nyelekit Banget
"Sama seperti yang Ganjar terapkan dalam debat," sentilnya.
Kata Teddy, capres yang diusung PDIP, PPP, Hanura dan Perindo itu menarasikan kasihan dengan para prajurit, seolah-olah bisa membahayakan para prajurit jika menerbangkan pesawat bekas.
"Kami harus ingatkan bahwa yang namanya pesawat bekas bukan berarti pesawat rusak. Jadi kalau Ganjar bilang kasihan sama prajurit, tentu ini akal-akalan," ujar Teddy.
Dia menjelaskan alasannya menyebut akal-akalan lantaran tidak mungkin ada pesawat yang tidak layak terbang, lalu dibawa terbang oleh prajurit.
Dia menegaskan tidak mungkin juga ada pesawat yang tidak layak terbang dibeli.
"Jangankan pesawat, misalnya mobil bekas, tentu orang normal manapun tidak akan membeli dan mengendarai mobil rusak untuk dikendarai. Pasti membeli mobil yang layak digunakan agar bisa dikendarai," tegas juru bicara Partai Garuda itu mencontohkan.
Meski demikian, lanjut Teddy, dia kembali menegaskan hanya menyampaikan fakta dan tidak ingin mengubah atau memperdebatkan perdebatan pada debat capres tadi malam.
"Tapi tidak apa-apa, itu bagian dari strategi Ganjar untuk mem-framing. Senegatif dan sebodoh apapun, itu hak beliau dan itu sah-sah saja. Tinggal biarkan masyarakat yang menilai, apakah layak atau tidak beliau melakukan framing dan pembodohan seperti itu dalam debat," pungkasnya. (mar1/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi