Waketum Gerindra Curigai Pengalihan Isu dengan Masalah PKI

Senin, 18 September 2017 – 15:55 WIB
Palu dan celurit yang menjadi simbol komunis. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Perhelatan bertajuk 'Pengungkapan Kebenaran Sejarah 65' dan pentas seni yang digelar di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) harus menyisakan pertanyaan. Karena dua acara tersebut disinyalir membahas mengenai paham komunisme dan PKI.

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ferry Juliantono mencurigai kericuhan di luar kantor YLBHI menyusul kegiatan bertajuk Pengungkapan Kebenaran Sejarah 65 pada Minggu (17/9) sebagai upaya rekayasa. Mantan aktivis itu menduga ada upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat tentang kondisi sosial ekonomi terkini dengan memanfaatkan isu PKI.

BACA JUGA: Curiga Ada PKI, Massa Unjuk Rasa di Kantor LBH Jakarta

"Ini bisa juga juga isu dimunculkan untuk mengalihkan masalah-masalah ekonomi yang sekarang ada di masyarakat," ujar Ferry saat dihubungi, Senin (18/9).

Anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu menegaskan, semestinya pemerintah bertindak cepat. Dengan demikian tidak memunculkan kesan bahwa isu itu sengaja dibiarkan.

BACA JUGA: Pengamat Sebut Prabowo Galau Cari Celah Sudutkan Jokowi

"Isu ini harusnya bisa cepat teratasi dan terditeksi oleh pemerintah," katanya.

Ferry menambahkan, ketika ada acara-acara yang berpotensi mengundang reaksi masyarakat luas, seharusnya aparat keamanan ‎bisa sigap. Apalagi isu komunis memang mencuat menjelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

BACA JUGA: Sepertinya Prabowo Tak Tahu Beda Bantuan dengan Pencitraan

"Saya tidak tahu apakah pemerintah menganggap ini biasa sehingga kemudian memancing reaksi," pungkasnya.

Sebelumnya, pada Minggu (17/9) sekitar pukul 21.00 WIB hingga dini hari tadi ratusan massa datang menyerbu gedung YLBHI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Mereka mendesak YLBHI membubarkan seminar tentang PKI.

Padahal, LBH Jakarta dan YLBHI telah berulang kali menjelaskan ke berbagai pihak bahwa tidak ada acara terkait PKI. YLBHI sudah menjelaskan soal itu kepada Kapolsek Menteng, Kapolres Jakarta Pusat, Kapolda Metro Jaya dan Kabaintelkam Polri.

Direktur LBH Jakarta Alghiffari Aqsa‎ menduga, massa telah termakan stigma dan tuduhan-tuduhan tidak berdasar. Sehingga, massa melakukan provokasi dan melempari kantor YLBHI dengan batu.(cr2/jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Ide Pembubaran Kodim dan Koramil Ahistoris


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Komunis   PKI   YLBHI   Ferry Juliantono   Gerindra  

Terpopuler