Waketum KADIN Berharap Pembahasan RUU Omnibus Law Dikebut

Jumat, 06 Maret 2020 – 18:37 WIB
Buruh pabrik di kawasan Industri Batam. Foto Ilustrasi: Dalil Harahap/batampos.co.id

jpnn.com, JAKARTA - Rendahnya daya saing Indonesia dan melemahnya ekonomi dunia akibat wabah virus corona, menuntut adanya terobosan baru. Salah satunya dengan penyederhanaan izin dan regulasi melalui UU Omnibus Law.

Karena itu, KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia berharap pembahasan RUU Omnibus Law segera dilakukan agar cepat selesai.

BACA JUGA: Kawasan Ekonomi Harus Jadi Perhatian Khusus di RUU Omnibus Law Cipta Kerja

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Luar Negeri Shinta W. Kamdani mengatakan Omnibus Law yang tujuannya menambah investasi dan penciptaan lapangan kerja akan sangat membantu dunia usaha untuk tetap eksis karena kemudahan berusaha dan mendatangkan investor baru di tanah air.

"Saya sedih kalau ada teman pengusaha bilang, “Bu, saya akan tutup, Bu, saya harus PHK karyawan atau saya mau relokasi’,” ujar Shinta, Jumat (6/3).

BACA JUGA: Harapan Menko Luhut Panjaitan Terkait Omnibus Law Bakamla RI

Shinta menilai kebutuhan akan undang-undang yang menyederhanakan izin usaha dan regulasi mutlak dilakukan karena Indonesia dianggap sudah over regulated.

"Kita sudah jadi negara yang kelebihan aturan, semua mau diatur dengan izin yang rumit. Ditambah pungli, korupsi dan SDM, lengkap sudah,” imbuh Shinta.

BACA JUGA: Menurut Adian Napitupulu, Banjir Dongkrak Popularitas Anies Baswedan

Menurutnya, daya saing dan minat investor untuk datang ke Indonesia sudah kalah dibanding Vietnam.

Shinta mengatakan Vietnam lebih kompetitif karena memudahkan investor dalam hal regulasi, perizinan dan skema aturan lainnya.

"Kalau dibandingkan kita dengan Vietnam, aduuh, kita kalah kompetitif sama mereka,” ungkap Shinta.

Shinta berharap perizinan, regulasi yang banyak dan rumit di Indonesia bisa segera diakhiri karena dua hal ini yang menghambat daya saing Indonesia. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler