jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengeluarkan peringatan kepada jajarannya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor.
Dia meminta anak buahnya di lingkungan Pemkab Bogor agar jangan sampai lagi menyuap petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
BACA JUGA: Begini Reaksi Ridwan Kamil Saat Mendapat Kabar Ade Yasin Kena OTT KPK
"Tahun dulu, kan ada (pemeriksaan) BPK, tetapi tidak pernah terjadi (kasus). Mungkin sudah ada hal yang harus kita koreksi. Saya tidak mau lagi tahun depan ada IMB (inisiatif membawa bencana) gitu," kata dia saat ditemui di Kompleks Pemerintahan Kabupaten Bogor di Cibinong, Kamis (28/4).
Iwan Setiawan meminta jajaran Pemkab Bogor menyampaikan laporan keuangan secara apa adanya kepada BPK, dengan hasil pencatatan yang benar dan cermat.
BACA JUGA: Pengakuan Ade Yasin sebelum Masuk Mobil Tahanan, sempat Bilang IMB, Alamak!
"Sebetulnya, ini hal yang rutin, yang penting menyampaikan apa adanya pada BPK. Dulu tidak pernah ada (kasus)," tuturnya.
Menurut dia, ke depan jajaran Pemkab Bogor harus siap berkoordinasi dengan BPK dalam membuat laporan keuangan yang baik agar mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian.
BACA JUGA: Ade Yasin Ungkap Pembelaan Mengejutkan, Merasa Ada yang Menjebak
"Intinya kami siap koordinasi siap kerja sama bilamana teman-teman BPK kekurangan data," katanya.
Dia mengaku sudah melakukan rapat dengan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemkab Bogor agar tidak boleh menghambat dan tak menghalangi bila BPK meminta data.
"Saya sudah instruksikan," tegas Iwan.
Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin (AY) mengaku dipaksa bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya terkait dugaan suap pengurusan laporan keuangan Pemkab Bogor Tahun Anggaran 2021.
"Ya, saya dipaksa untuk bertanggung jawab terhadap perbuatan anak buah saya. Sebagai pemimpin saya harus siap bertanggung jawab," kata Ade Yasin di Gedung KPK, Jakarta, Kamis pagi, sebelum memasuki mobil tahanan.
Dia mengaku tidak pernah memerintahkan anak buahnya untuk menyuap Tim Pemeriksa BPK Perwakilan Jawa Barat.
"Itu ada inisiatif dari mereka. Jadi, ini namanya IMB, ya, inisiatif membawa bencana," ujar dia.
Pada kasus bupati Bogor kali ini, KPK telah menetapkan delapan tersangka.
Sebagai pemberi suap adalah Ade Yasin, Sekretaris Dinas Kabupaten Bogor, Maulana Adam (MA), Kepala Subdinas Kas Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bogor, Ihsan Ayatullah (IA), dan Pejabat Pembuat Komitmen Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Rizki Taufik (RT).
Sementara, empat tersangka penerima suap, yaitu pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Kasub Auditorat Jawa Barat III/Pengendali Teknis, Anthon Merdiansyah (ATM), pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Ketua Tim Audit Interim Kabupaten Bogor, Arko Mulawan (AM), pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Pemeriksa, Hendra Nur Rahmatullah Karwita (HNRK), dan pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Pemeriksa, Gerri Ginajar Trie Rahmatullah (GGTR). (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi