jpnn.com, TENGGARONG - Ratusan mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara, Tenggarong, Kalimantan Timur menghadiri kegiatan seminar empat pilar MPR.
Dalam kegiatan yang digelar Senin (11/2) itu, Wakil Ketua MPR Mahyudin ditunjuk sebagai pembicara utama.
BACA JUGA: Masyarakat Antusias Ikut Sosialisasi Empat Pilar MPR, Begini Respons Mahyudin
Dalam kesempatan itu, Mahyudin mengingatkan, mahasiswa harus berada di baris terdepan untuk memerangi hoaks.
Pasalnya, menjelang pemilu serentak yang digelar pada 17 April 2019 nanti, hoaks semakin marak beredar di masyarakat.
BACA JUGA: Kemenkominfo Sikat 1.700 Berita Hoaks di Dunia Maya
“Hoaks ini menyerang semua pihak, jadi kita semua harus bisa melawannya,” kata Mahyudin.
Pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur ini menerangkan, hoaks itu dibuat para haters atau orang jahat. “Kemudian disebarkan orang tolol dan dipercaya orang bodoh,” sambung dia.
BACA JUGA: Mahyudin Sebut Perlu SDM yang Unggul Untuk Optimalkan SDA
Menurut dia, para haters yang ada saat ini memiliki alasan subjektif dalam membenci seseorang. “Misalkan, seseorang membenci Pak Jokowi, bukan berarti dia pendukung Prabowo. Bisa saja, dia tak terima mengapa harus Jokowi yang jadi presiden, bukan dia,” urai Mahyudin.
Untuk itu, dia berpesan agar mahasiswa bisa teliti dalam menerima informasi. Jangan sampai, ikut terlibat dalam menyebarkan hoaks.
“Semua informasi yang diterima harus disaring dulu, jangan ikut menyebarkan. Kalau dalam Islam itu harus tabayun,” sambung Mahyudin.
Kemudian, dia menyebutkan, siapa saja yang terpilih menjadi presiden nantinya harus tetap dihormati.
“Jangan sampai karena bukan pilihan, kemudian kita membenci presiden. Pak Jokowi pun hingga saat ini masih menjadi presiden, jadi jangan dicaci maki,” tandas Mahyudin.(cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saran dari Mahyudin Buat Ibu yang Pilih Jokowi, tapi Suaminya Pendukung Prabowo
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan