jpnn.com, BENGKULU - Wakil Ketua MPR Mahyudin mendorong para mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan entrepreneurship (wirausaha).
Dengan begitu, Indonesia menjadi bangsa yang produktif.
BACA JUGA: Ketua MPR: TNI Makin Dicintai Rakyat
"Sekarang ini kita adalah bangsa konsumtif, bukan bangsa produktif," kata Mahyudin saat Sosialisasi Empat Pilar MPR di Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Kamis (5/10).
Acara itu juga dihadiri dua anggota MPR, yaitu Hetifah dari Fraksi Partai Golkar dan M. Toha (Fraksi PKB). Rektor UMB Ahmad Dasan juga menghadiri sosialisasi itu.
BACA JUGA: Zulkifli Ajak Masyarakat Tak Curigai Ucapan Panglima TNI
Mahyudin mengatakan, dua tujuan bernegara yang belum tercapai adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
"Apakah kita sudah mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum? Belum," katanya.
BACA JUGA: Peran DPD Harus Lebih Besar di Bidang Perencanaan
Salah satu indikator mencerdaskan kehidupan bangsa adalah bisa memproduksi barang.
Faktanya, Indonesia diserbu produk-produk asing. Selain itu, pihak asing menguasai sektor usaha di Indonesia.
Mulai perkebunan, perbankan, pertambangan, hingga telekomunikasi.
"Asing menguasai sektor usaha di Indonesia. Newmont, Indosat, dan lainnya. Kita bisa menjadi kuli di negeri sendiri. Artinya kita belum pintar. Kalau kita bisa membuat produk sendiri, barulah kita disebut pintar," katanya.
Dia juga mencontohkan sepak terjang Jack Ma dan Bill Gates.
Dengan kreativitas, inovasi, dan jiwa entrepreneurship, keduanya menjadi orang hebat.
Kapitalisasi Alibaba.com milik Jack Ma sudah mencapai USD 400 atau sekitar Rp 5.000 triliun. Angka itu dua kali lipat APBN Indonesia.
"Bayangkan jika ada orang Indonesia seperti Jack Ma atau Bill Gates, saya yakin Indonesia pasti maju," kata Mahyudin.
Namun, Mahyudin juga meminta mahasiswa tidak meninggalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Bangun nasionalisme, kekompakan dan gotong royong. Kalau orang Indonesia mau bersatu, gotong royong, dan kompak dalam penguasaan ekonomi, kejayaan Indonesia tinggal menunggu waktu," ujarnya.
Para mahasiswa, lanjut Mahyudin, juga harus punya idealisme. Dia mengharapkan mahasiswa tidak mencontoh elite dan pemimpin yang terjerat korupsi.
"Bangsa kita sedang darurat korupsi. Bagaimana kita bisa maju kalau elite dan pemimpin di daerah ditangkap karena korupsi? Mahasiswa jangan mencontoh seperti itu," katanya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli: Pendapatan Berkurang, Daya Beli Turun
Redaktur : Tim Redaksi