jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menyatakan dukungannya terhadap holding Badan Usaha Milik Negara Ultra Mikro (BUMN UMi).
BUMN UMi merupakan penggabungan dari Bank BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PT PNM).
BACA JUGA: BUMN Holding Jasa Survei Dorong UMKM Naik Kelas
Holding yang memfokuskan pada pemberdayaan usaha mikro ini diyakini mampu menyerap target 30 juta tenaga kerja.
“Ini adalah inovasi kelembagaan yang bagus sehingga berbagai potensi usaha mikro yang terserak dapat terkonsolidasi dengan baik,” kata Syarief.
BACA JUGA: DPR Dukung Citilink Masuk Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata
Upaya tersebut harap Syarief, berujung pada peningkatan daya saing sektor mikro secara nasional dan global.
“Sinergi ketiganya dengan keunggulan masing-masing diharapkan mampu memberikan daya ungkit signifikan bagi usaha mikro,” ujar Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini.
Sebagai informasi, Bank BRI memiliki daya jangkau yang sangat luas, bahkan sampai ke pelosok.
Dengan demikian, pelaku usaha mikro memiliki akses pendanaan yang terintegrasi dengan sektor perbankan.
Di sisi lain, PNM memiliki program Mekaar yang telah mampu melakukan pembinaan dan panyaluran kredit produktif.
Hal ini semakin diperkuat pula oleh keberadaan Pegadaian yang telah sedari dulu menjadi bagian integral dari masyarakat dalam mengakses kemudahan dalam pembiayaan.
“Dengan sinergi ini kita percaya Holding BUMN UMi dapat lebih sistematis dan massif,” harapnya lagi.
Tidak hanya itu, upaya tersebut juga bisa menghasilkan kemudahan dalam pembiayaan dan peningkatan pemberdayaan usaha mikro.
Menurut politisi senior Partai Demokrat ini, terbentuknya BUMN UMi ini diharapkan mampu memberikan dukungan berkelanjutan. T
idak hanya sisi pembiayaan, tapi juga pelatihan kewirausahaan, maupun strategi penjualan sehingga produk mikro berdaya saing.
Apalagi dengan transformasi ke dalam sektor formal, usaha mikro juga semakin memberikan daya dukung optimal bagi penerimaan Negara.
Selain jaminan kesejahteraan bagi pekerjanya dan dapat juga menuntaskan masalah pengangguran dan kemiskinan yang saat ini masih tinggi.
Masih kata Syarief, di era digital ini, BUMN UMi diharapkan mampu menjadi fasilitator dan katalisator dalam mengintegrasikan sektor mikro ke dalam pasar digital yang tengah berkembang.
“Usaha mikro tidak terbatas pada daya jangkau domestik, namun juga mampu menembus pasar global,” pesannya.
Sebab lanjut dia, telah terbukti potensi usaha mikro sangatlah besar.
Menurut Syarief, adanya inisiatif pasar digital (PaDi) UMKM sebagai bagian integral dari tujuan pembentukan holding BUMN UMi.
Tujuannya yaitu produk UMKM mampu menembus pasar mancanegara
“BUMN UMi dapat berperan sebagai lokomotif yang menciptakan ruang, peluang, dan fasilitasi pasar,” harapnya lagi.
Dia berharap agar produk UMKM semakin berdaya saing.
“Saya mendukung penuh terobosan kebijakan ini dalam kerangka pemberdayaan dan peningkatan daya saing UMKM,” kata Syarief. (mar1/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi