jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR E.E Mangindaan bertemu dengan tim peserta Lomba Cerdas Cermat (LCC) dari perwakilan Sulawesi Utara, Jumat (18/8) di ruang kerjanya, gedung MPR RI, Jakarta.
Peserta LCC terdiri dari, sepuluh siswa siswi kelas X dan XI, SMA Negeri 1 Tareran, dua guru dan staf dinas pendidikan dari Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
BACA JUGA: Ketua MPR: Amanat Konstitusi adalah Bersatu dalam Keberagaman
Mangindaan menanyakan proses seleksi LCC di Sulawesi Utara. Dijelaskan, perwakilan guru SMA 1 Tareran, siswa-siswi mengikuti seleksi tingkat kabupaten mengungguli 31 SMA dan SMK dan berhasil menjadi perwakilan Sumatera Utara setelah mengungguli 15 sekolah di tingkat Provinsi.
Menurut Mangindaan, dibutuhkan penguasaan dan pengembangan materi dalam LCC.
BACA JUGA: SMAN 3 Tenggarong Juara I LCC 4 Pilar MPR 2017
Bila tidak akan sulit menguasai materi.
"Ini bukan hafalan tapi penguasaan batin dari Empat Pilar," katanya.
BACA JUGA: Konstitusi Berkembang Sesuai Dinamika Masyarakat
Dia mengatakan, para siswa dari Sulawesi itu bukan bodoh tapi memang harus menguasai materi hingga mendalam.
"Pendalaman kalian kurang, mungkin pada LCC yang akan datang harus dicoba metode bukan menghafal," saran Mangindaan.
Dia mencontohkan, sekitar tiga bulan lalu melakukan sosialisasi empat pilar di Bitung, Manado.
Respons masih kurang padahal saya memberi pendalaman," ceritanya.
Mangindaan mendengarkan penjelasan siswa-siswi yang mengaku belum terbiasa menggunakan bell votting pad dan lebih terbiasa memakai bendera.
"Apakah mungkin di tempat kami diberikan alat seperti itu? " kata seorang siswi.
Mangindaan mengatakan, kemungkinan alat itu bisa saja diadakan tapi hanya di tingkat provinsi.
Mangindaan meminta para siswa agar pada LCC tahun depan bisa masuk final.
Pertanyaan dari staf pendidikan tentang surat pemberitahuan untuk melakukan seleksi, diharapkan lebih dipercepat untuk lebih mempercepat kabupaten dan provinsi melakukan seleksi dan pendalaman materi.
Mangindaan berpesan agar para siswa bisa menguasai bahasa Inggris atau bahasa internasional lainnya.
"Bila menguasai bahasa internasional, maka kalian akan memenangkan pergaulan sehari-hari dan pergaulan internasional,. Tidak ada istilah terlambat mempelajari bahasa " katanya.
Kepada para guru, dia berpesan agar mencetak anak-anak pintar dan kritis bertanya tentang apapun.
Dia memberi contoh pada masa remaja dia tergolong nakal, iseng, berani tapi selalu mengerjakan PR.
Dia lalu mengikuti akademi militer hingga berpangkat Letnan Jendral, menjadi gubernur Sulawesi Utara hingga tahun 2000, dua kali menjadi menteri yakni, menteri negara PAN dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Perhubungan pada kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hingga menjadi Wakil Ketua MPR. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Ketua MPR Kaget Dapat Hadiah Sepeda
Redaktur & Reporter : Natalia