Konstitusi Berkembang Sesuai Dinamika Masyarakat

Jumat, 18 Agustus 2017 – 13:51 WIB
Zulkifli Hasan. Foto: MPR

jpnn.com, JAKARTA - MPR RI menyelenggarakan peringatan Hari Konstitusi pada Jumat (18/8), di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen Senayan.

Acara bertemakan Peran Konstitusi dalam Memandu Pembangunan Bangsa ini dihadiri Wakil Presiden H.M Jusuf Kalla serta Ketua-Ketua Lembaga Negara.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Kaget Dapat Hadiah Sepeda

Acara dibuka dengan menyanyi bersama lagu Indonesia Raya, lalu pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh siswa SMA 5 Pekanbaru dan persembahan paduan suara lagu Pancasila Rumah Kita.

Ketua MPR Zulkifli Hasan membuka pidato peringatan Hari Konstitusi. Menurut Ketua MPR, peringatan Hari Konstitusi digagas oleh MPR pada 2004 - 2009.

BACA JUGA: Sidang Tahunan MPR, HNW: Alhamdulillah Lancar

"Jas Merah, jangan melupakan sejarah. Hal ini diucapkan oleh Soekarno pada peringatan 17 Agustus 1966 yang bermakna sangat politis dan strategis. Sebagai bangsa kita tidak boleh melupakan peristiwa sejarah yang mewarnai bangsa," kata Zulkifli.

Ia juga mengatakan, konstitusi secara alamiah akan berkembang sesuai dinamika masyarakat.

BACA JUGA: Siti Zuhro: Laporan Kinerja Presiden Normatif

Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya mengatakan, para founding fathers bangsa telah mempersiapkan visi misi jauh ke depan, agar visi dilaksanakan sebaik-baiknya.

Ia mengatakan, selama 72 tahun kemerdekaan Indonesia terjadi beberapa perubahan konstitusi.

"Ini hal biasa yang juga dilakukan oleh negara manapun seperti Amerika Serikat, India atau Thailand. Kita hanya mengubah empat kali UUD untuk sistem kenegaraan," kata JK.

Jusuf Kalla mengajak untuk melihat visi misi para founding fathers tentang apa tujuan berbangsa, bernegara dan ikut berpartisipasi dalam perdamaian dunia.

Peringatan Hari Konstitusi kali ini digabung dengan pelaksanaan Grand Final Cerdas Cermat 4 Pilar MPR RI tingkat SLTA se- Indonesia.

Pada tahun ini tiga sekolah grand finalisnya yakni SMA Negeri 3 Polewali, Provinsi Sulawesi Barat; SMA Negeri 1 Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, dan SMA Negeri 3 Tenggarong, Provinsi Kalimantan Timur. (adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakyat Mengadu Garam Langka, Daya Beli Turun & Tak Punya Lahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler