jpnn.com, SEMARANG - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyampaikan kewirausahaan harus ditekuni para mahasiswa sejak dini.
Hal ini bertujuan memupuk kemandirian dan meningkatkan keterampilan dalam proses membentuk generasi penerus yang berdaya saing dan mampu menjawab tantangan di masa depan.
BACA JUGA: Lestari Moerdijat Sebut Generasi Muda Harus Berperan Aktif untuk Bersaing di Masa Depan
Hal itu disampaikannya dalam workshop kewirausahaan mahasiswa bertema 'Menumbuhkan Minat Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa' yang digelar Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek Kemendikbudriatek di Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Wahid Hasyim, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (25/11).
"Kewirausahaan itu membuka peluang dan potensi yang luar biasa sehingga para mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa harus mempersiapkan diri sejak dini," kata Lestari Moerdijat..
BACA JUGA: 6 Kelompok Wirausaha Muda dari UPJ Hadiri Pameran Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia
Anggota Komisi X DPR itu mengatakan sejatinya kewirausahaan itu tidak hanya bisa tumbuh karena ada bakat.
"Kewirausahaan itu adalah skill yang bisa dipelajari dan diasah untuk ditingkatkan melalui berbagai pelatihan," kata Rerie yang akrab disapa.
BACA JUGA: BRI Terus Ajak Masyarakat Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan
Karena itu, dia mendorong agar para mahasiswa terus meningkatkan keterampilan kewirausahaannya sejak dini sehingga banyak mendapat pengalaman dan menjadi pengusaha yang qualified di masa datang.
"Qualified adalah tahu apa yang dia tahu, dia tahu apa yang dia tidak tahu. Sehingga bila tidak tahu, yang bersangkutan bisa meminta bantuan dari orang-orang yang tahu," jelasnya.
Menurut Rerie, dalam proses menjalani aktivitas kewirausahaan harus disadari bahwa kita sangat dipengaruhi aspek sosial, ekonomi dan budaya.
Keseluruhan aspek itu berpengaruh pada intensi, sikap dan niat dalam menumbuhkan semangat berwirausaha.
Dia pun berpesan agar para mahasiswa jangan beranggapan setelah masuk ke dunia wirausaha pasti langsung kaya.
"Menekuni dunia wirausaha membutuhkan komitmen yang kuat karena akan melalui tahap jatuh dan bangun, serta siklus belajar dari kegagalan," tegasnya mengingatkan.
Rerie menegaskan proses membangun kemampuan berwirausaha juga dapat menjadi media pembelajaran untuk memupuk kompetensi diri melalui pengaplikasian lima disiplin, yakni memperkuat sistem berpikir, membangun model mental, menerapkan visi bersama, membentuk tim pembelajar dan yang paling penting memperkokoh penguasaan diri.
"Kewirausahaan dapat memperkecil prevalensi pengangguran di negeri ini sehingga dengan menanamkan semangat kewirausahaan sejak dini generasi muda tidak terjebak dalam kecemasan terkait ketersediaan lapangan kerja," ujar Rerie.
Namun, sebaliknya dengan menekuni kewirausahaan para mahasiswa diharapkan aktif membangun jejaring, memperkuat kepercayaan dan kompetensi diri agar mampu berdaya saing.
"Karena sejatinya wirausaha adalah bagian dari upaya dan perjuangan kita untuk berpartisipasi aktif pada proses pembangunan dalam rangka mengisi kemerdekaan," pungkas Rerie.
Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Prof Sri Suning Kusumawardani, Rektor Universitas Wahid Hasyim Prof Mudzakkir Ali, civitas academika dan mahasiswa dari sejumlah kampus di Semarang. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi