jpnn.com, PASER - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin mengaku sedih, budaya bangsa berganti ke arah negatif. Saat ini, kata dia, budaya gotong royong mulai meluntur dan terganti dengan individualistis.
"Hari ini orang tidak berbicara gotong royong. Kekuatan individualistis semakin tinggi," ungkap dia dalam Sosialisasi Empat Pilar yang dihadiri oleh Forum Ketua RT Tanah Grogot di Gedung Perempuan Berjalan, Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Selasa (12/3/2019).
BACA JUGA: Mahyudin : Indonesia Krisis Tokoh Bangsa yang Memberi Tuntunan
Dia menuturkan, perasaan iri dan dengki yang kuat, menandai munculnya budaya individualistis. Bahkan, ungkap dia, saat ini masyarakat dengan mudah mencaci maki seseorang di dunia maya.
"Tidak segan lagi mencaci maki orang bersembunyi di balik namanya teknologi. Memaki orang lewat Twitter, WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Lempar batu sembunyi tangan," ungkap dia.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR: Indonesia Rindu Sosok Seperti Bung Karno
BACA JUGA: Mahyudin : Indonesia Krisis Tokoh Bangsa yang Memberi Tuntunan
Karena itu, kata dia, MPR punya kewajiban membangkitkan semangat gotong royong. Dia percaya, kegiatan Sosialisasi Empat Pilar bakal mengurangi sifat individualistis rakyat.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Mahyudin: Jangan Bermusuhan Karena Beda Pilihan
"Inilah yang kami sosialisasi, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Bukan hanya dasar dan ideologi, dia juga pandangan hidup. Dia pemersatu bangsa," pungkas mantan Bupati Kutai Timur ini.
Setelah acara sosialisasi, Mahyudin yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pertamina, menyerahkan bantuan tiga buah motor pikap dan sebuah ambulans untuk Forum RT Tanah Grogot. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR: KPU Harus Bekerja Keras untuk Merapikan DPT
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan