jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengingatkan masyarakat untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2019.
Dia mengajak masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) guna memilih pemimpin Indonesia dan wakil di legislatif.
BACA JUGA: MPR: KPU Harus Bekerja Keras untuk Merapikan DPT
"Menjelang pemilu pada 17 April 2019, hati-hati menggunakan hak pilihnya. Pilihlah dengan melihat bibit, bebet, dan bobotnya," kata Mahyudin di depan sekitar 200 ibu-ibu yang tergabung dalam Majelis Taklim Kelurahan Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (11/3).
Mahyudin meminta ibu-ibu majelis taklim untuk memilih pemimpin dan anggota legislatif bukan karena berdasarkan beras, baju, dan uang.
BACA JUGA: Soal Usulan Kotak Suara Ditempatkan di Koramil, Wakil Ketua MPR: Itu Berlebihan
"Harga diri kita murah betul kalau hanya dibayar dengan sembako. Ini tidak boleh terjadi," tegas Mahyudin.
Mahyudin juga mengingatkan masyarakat agar tidak berkelahi karena pilihan yang berbeda.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR: Kalau Enggak Beragama, Jangan Tinggal di Indonesia
"Kita pilih pemimpin yang baik. Jangan berkelahi karena pilihan berbeda. Apalagi sampai pisah ranjang," kata Mahyudin.
Menurut Mahyudin, Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subanto menunjukkan keakraban.
"Jokowi bertemu dengan Prabowo di istana peluk-pelukan, cipika cipiki. Bapak ibu yang berkelahi di lapangan. Bodoh namanya itu," ujar Mahyudin.
Jika masyarakat akar rumput berkelahi, sambung Mahyudin, semua akan rugi. Untuk itu Mahyudin meminta meski pilihan berbeda tapi tidak menimbulkan permusuhan.
"Karena kalau bapak ibu tidak punya duit, pinjamnya sama tetangga. Jangan gara-gara beda pilihan dalam pilpres kita bermusuhan. Yang senang Jokowi pilih Jokowi. Yang senang Prabowo pilih Prabowo," sambungnya. B
agi Mahyudin, terpenting adalah warga menggunakan hak pilihnya dan tidak golput.
"Usahakan jangan golput. Kita datang ke TPS memilih pemimpin kita. Siapa pun yang terpilih mudah-mudahan membawa Indonesia lebih baik di masa yang akan datang," ujar Mahyudin.
Indonesia yang lebih baik di masa depan adalah Indonesia yang sejahtera dan warganya cerdas.
"Memberantas kemiskinan dan kebodohan. Itulah yang harus kita selesaikan. Kita ingin semua orang Indonesia sejahtera dan pintar. Jadi kita butuh alat pemersatu. Empat Pilar MPR adalah alat pemersatu bangsa," tutur Mahyudin. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR: Pilih Calon Pemimpin Seperti Cari Menantu
Redaktur : Tim Redaksi