jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Wakil Ketua MPR Mahyudin menyebut Indonesia berkomitmen kuat menegakkan demokrasi seperti tertuang dalam sila keempat Pancasila. Terbukti, rakyat mendapatkan kedaulatan untuk memilih para pemimpinnya secara langsung.
"Dahulu presiden dipilih MPR, sekarang dipilih rakyat. Ini dalam rangka mengamalkan sila keempat, kedaulatan di tangan rakyat. Demokrasinya sudah jalan," kata Mahyudin dalam Sosialisasi Empat Pilar, di Kecamatan Waru, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (11/3/2019).
BACA JUGA: Begini Harapan Wakil Ketua MPR Untuk Debat Cawapres
Hanya saja, kata dia, praktik demokrasi Indonesia belum berjalan sempurna. Politik uang masih marak. Calon pemimpin membeli kedaulatan rakyat.
BACA JUGA: Kabar Menggembirakan Seputar Posisi Perempuan Dalam Kepemimpinan Global
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Sebut Politisasi SARA Ulah Pihak Ketiga
"Kalau main bola, peraturan mainnya bagus, tetapi lapangan becek dan hujan lebat, maka tidak bisa main orang. Nah, ini kadang lapangan yang becek. Kenapa? Sebab, pemilihan langsung masih diwarnai money politics," ungkap dia.
Mantan Bupati Kutai Timur ini berharap, rakyat tidak tergiur dengan tawaran uang para calon pemimpin. Rakyat wajib memilih calon pemimpin dengan mempertimbangkan rekam jejaknya.
BACA JUGA: Catat, KPU Layani Urus Dokumen Pindah Tempat Memilih hingga 16 Maret 2019
"Kalau memilih pemimpin, harus seperti memilih menantu. Lihat bibit, dan bobotnya. Kalau tidak jelas karakter, tingkah laku, dan perbuatan, tidak usah dipilih. Karena nanti ibu dan bapak akan menyesal,” pungkas dia.(mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Mahyudin Terkait Kejadian Kecelakaan Kereta di Bogor
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan