Wakil Ketua MPR: Peningkatan Literasi Anak Bangsa Tak Sekadar Mengajarkannya Bisa Membaca

Selasa, 08 Agustus 2023 – 20:31 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat terus mendorong peningkatan literasi anak bangsa sebagai upaya meningkatkan SDM Indonesia menjadi lebih baik. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA -  Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat terus mendorong peningkatan literasi anak bangsa di berbagai bidang dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia menjadi lebih baik.

"Peningkatan literasi tersebut tidak sekadar bisa membaca. Lebih dari itu, harus memahami apa makna lebih jauh dari apa yang dibaca sehingga mendorong kemampuan berpikir setiap anak bangsa," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/8).

BACA JUGA: KKN Literasi Digital Menyasar Seluruh Sekolah di Wilayah Magelang 

Pertengahan Juni lalu, Komisi X DPR menggelar rapat pendapat umum dengan Kepala The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) membahas indikator pendidikan, berupa skor Programme for International Student Assessment (PISA) yang diperoleh Indonesia pada 2018.

Tes PISA digelar setiap tiga tahun sekali. Seharusnya hasil tes PISA terbaru pada 2021, tetapi karena pandemi hasil tes PISA direncanakan diumumkan tahun ini.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat Minta Dampak El Nino Terhadap Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

"Terakhir, tes PISA yang diperoleh Indonesia pada tahun 2018 menempatkan Indonesia pada urutan ke 74 untuk tes literasi, urutan ke 73 untuk matematika, dan urutan ke 71 untuk sains dari 79 negara yang mengikuti tes," ungkapnya.

Menurutnya, perolehan skor tersebut menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia secara umum masih belum berhasil membentuk peserta didik yang memiliki daya nalar, literasi, dan numerik yang baik.

Bahkan pada tingkat ASEAN, skor PISA Indonesia berada di bawah Malaysia dan Brunei Darussalam.

Lestari mengatakan peningkatan literasi di berbagai bidang setiap warga negara merupakan kunci kemajuan bangsa dan hal itu bisa diwujudkan melalui kualitas pendidikan yang baik.

Namun, kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh satu faktor, melainkan melibatkan banyak aspek.

"Dalam upaya tersebut, salah satu faktor pentingnya adalah peran guru dalam membentuk kualitas pendidikan yang baik," kata legislator dari Dapil Jawa Tengah II itu.

Menurut Rerie yang akrab disapa, peningkatan kualifikasi, pendidikan yang berkelanjutan, dan dukungan yang memadai bagi guru menjadi salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di kelas.

Selain masih diperlukan berbagai perbaikan infrastruktur ringan maupun berat yang jumlahnya masih terbilang besar.

"Upaya perbaikan kualitas guru harus dilakukan sejak dari pola rekrutmen pertama menjadi calon guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)," ujar Rerie.

Sejumlah LPTK, kata Rerie, harus dievaluasi agar memenuhi standar kelayakan dalam menyelenggarakan sekolah guru.

Dia menegaskan masa depan pendidikan Indonesia terletak pada upaya bersama untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas, relevan, dan memberdayakan.

"Dengan begitu, Indonesia dapat membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global dan membangun masa depan yang lebih baik," pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler