jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Universitas Tidar menyelenggarakan program KKN Literasi Digital.
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan individu dalam menggunakan teknologi digital dengan benar, termasuk dalam mengakses, mengevaluasi, menyaring, dan berkontribusi pada informasi yang tersebar di internet.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Tetapkan Sambas & Bengkayang sebagai Lokasi KKN Kebangsaan 2023
Acara tersebut digelar sejak 25 Juli hingga 4 Agustus 2023 dengan menyasar 284 titik di kabupaten dan Kota Magelang.
Tercatat 1.407 mahasiswa yang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan target total mencapai 14.200 orang dapat terliterasi.
BACA JUGA: Kemenkominfo Ajak Ribuan ASN di Riau Membangun Literasi Digital
Saat ini sudah mencapai 8.000 orang lebih dan akan terus bertambah selaras dengan berjalannya kegiatan.
”Dari kegiatan tersebut, kami memahami bahwa pada saat ini media sosial sudah menjadi hal yang dibutuhkan dan tidak dapat terlepas dari kehidupan sehari-hari termasuk untuk warga desa di seluruh kecamatan yang ada di Magelang," tutur Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tidar Eny Boedi Orbawati dalam keterangannya dikutip Jumat (4/8).
BACA JUGA: Literasi Digital Menangkal Hoaks di Masa-Masa Tahun PolitikÂ
Dia menambahkan sosialisasi literasi digital penting diberikan supaya masyarakat desa juga dapat mengidentifikasi berita bohong, menjaga data pribadi masing-masing, dan dapat memanfaatkan teknologi digital dengan maksimal.
Dalam kegiatan tersebut, terungkap betapa pentingnya Literasi Digital, khususnya dalam kebiasaan bermedia sosial, menjelaskan dampak negatif yang terjadi terhadap perilaku anak akibat kecanduan menggunakan media sosial.
Dia menyebutkan kegiatan literasi digital ini menjadi kunci para ibu rumah tangga dalam menghadapi kecanduan anak terhadap gadget.
Para ibu rumah tangga banyak yang mengeluhkan perubahan sikap anak setelah mereka mengetahui media sosial, seperti enggan untuk belajar, berangkat mengaji serta menjadi marah apabila tidak diberikan handphone untuk bermain.
"Menurut saya, di sinilah pentingnya edukasi dalam bermedia sosial agar menjadi sesuai dengan kebutuhan serta dapat membawa manfaat bagi diri mereka dan sekitarnya,” lanjut Eny.
Kegiatan KKN Literasi Digital yang diselenggarakan ini, selain menyasar setiap desa yang ada di Kabupaten Magelang, juga sekolah-sekolah di seluruh kabupaten/kota Magelang.
Target kegiatan KKN di sekolah adalah peserta didik dari tingkatan SD, SMP, dan SMA untuk dapat menerima, memilah, memahami serta tidak terjerumus dalam berita hoaks.
Dosen Pembimbing Lapangan Universitas Tidar Eric Darmawan.menambahkan dalam KKN di setiap sekolah ini, terungkap banyak yang baru tahu data apa yang boleh dibagikan dan tidak boleh dibagikan.
"Selain keamanan digital, kami juga menanamkan bagaimana peserta didik dapat terhindar dari hoaks dan terjerumus misinformasi yang akan merugikan mereka,” ujar Eric Darmawan.
Eric menambahkan bahwa pada saat ini kita perlu memahami bahwa anak-anak generasi Z (gen-Z) sudah hidup berdampingan dengan teknologi berupa internet dan smartphone. Oleh karena itu yang perlu dipahami adalah bagaimana mengarahkan anak-anak gen-Z agar tidak menggunakan teknologi tersebut untuk hal yang negatif.
“Anak-anak yang semula sangat familiar dengan teknologi kami arahkan bagaimana agar teknologi yang mereka gunakan itu menjadi lebih bijak, lebih bermanfaat, dan implementasinya untuk kegiatan belajar mereka menjadi saling melengkapi serta makin baik,” pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad