Wakil Ketua MPR Yandri Susanto Bicara Hikmah di Balik Tragedi Kanjuruhan, Menyejukkan!

Sabtu, 12 November 2022 – 20:27 WIB
Wakil Ketua MPR Yandri Susanto saat berada di GOR Universitas Negeri Malang, Dia berbicara hikmah di balik tragedi Kanjuruhan. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Yandri Susanto mengapresiasi kerja keras jajaran Kementerian Sosial (Kemensos) menangani korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada Sabtu (1/10) lalu.

Menurut Yandri, bukti kerja keras yang dilakukan Kemensos adalah gerak cepat Menteri Sosial Tri Rismaharini yang langsung datang ke Malang begitu mendengar kerusuhan itu terjadi.

BACA JUGA: Yandri Susanto Maknai Festival Golok Day sebagai Semangat Entaskan Kemiskinan

Kemensos juga sangat cepat membuka posko pengaduan yang saat itu sangat dibutuhkan keluarga korban yang terdampak Tragedi Kanjuruhan.

"Kemensos juga tanggap dan cepat memberikan santunan kepada korban dan ahli waris keluarga terdampak kerusuhan Kanjuruhan. Itu membuat keresahan serta kekhawatiran sebagian anggota keluarga korban sedikit teratasi," kata Yandri Susanto.

BACA JUGA: Yandri Susanto Menentang Keras Penghapusan Madrasah di UU Sisdiknas

Pernyataan itu disampaikan Yandri di tengah kesibukannya mengikuti kompetisi bola basket Imonoke Cup 2022 menanggapi penanganan Kemensos setelah genap 42 hari pascatragedi Kanjuruhan.

Imonoke Cup sendiri merupakan kompetisi bola basket SMA dan sederajat se-Malang Raya yang berlangsung di GOR Universitas Negeri Malang, Sabtu (12/11).

BACA JUGA: Profil Yandri Susanto, Wakil Ketua MPR Penerima Tantangan Debat Rocky Gerung dan Rizal Ramli

Balajar dari pengalaman Kanjuruhan, menurut Yandri antisipasi penanganan kerusuhan pada acara-acara yang mengundang kerumunan massa harus selalu dipersiapkan.

Tujuannya agar kejadian yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa itu tidak boleh terulang lagi. Apalagi mencapai 135 korban meninggal seperti pada kasus Kanjuruhan.

"Kanjuruhan harus menjadi kasus terakhir, tidak boleh terulang lagi. Saya sangat merasakan duka yang dalam, seperti warga bangsa Indonesia lainnya. Karena itu apapun kerumunannya, harus dipastikan ada antisipasi yang dipersiapkan jika sewaktu-waktu terjadi kerusuhan," terang Yandri.

Yandri mengatakan antisipasi juga harus dilakukan selama masa kampanye pileg dan pilpres jelang Pemilu 2024. Pasalnya, kegiatan kampanye, identik dengan acara musik, dan berpotensi menyulut kerusuhan.

Karena itu agar terhindar dari keributan pada pileg dan pilpres nanti para calon perlu memikirkan model kampanye lain, tanpa melibatkan kerumunan, seperti melalui medsos maupun daring.

Meski Tragedi Kanjuruhan menimbulkan luka mendalam, bagi Yandri, peristiwa tersebut juga meninggalkan hikmah yang tidak bisa dianggap remeh, yaitu munculnya rasa empati dan kesetiakawanan yang sangat besar, bukan hanya dari masyarkat pecinta bola dan warga Malang semata, tetapi juga dari masyarakat umum dan seluruh bangsa Indonesia.

"Kita masih memiliki semangat gotong royong. Buktinya, di mana-mana ditemukan aksi penggalangan dana untuk membantu para korban. Sayangnya, aksi-aksi penggalangan dana, itu juga kerap disalah gunakan oleh oknum tertentu, yang hendak mencari keuntungan sendiri," pungkas Yandri. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler