Gara-garanya, Aj tiba-tiba nyelonong ke ruang salah seorang Wakil Ketua DPRK Ateng yang ternyata diruangan tersebut tengah berada Ketua DPRK, Zulkarnain bersama Musa AB.
“Mati pun saya berani,” jerit Musa, saat menghadapi Aj. Bahkan dari amatan Metro Aceh (Grup JPNN), Musa terlihat telah bersiap berkelahi karena ia telah membuka kaca matanya. Beruntung beberapa personil Satpol PP cepat masuk ke ruangan tersebut untuk melerai percekcokan itu dan menggiring Aj keluar. “Sepuluh orang kayak kamu berani saya hadapi,” tantang Musa.
Usai insiden tersebut, menjawab Metro Aceh, Musa mengaku tidak mengerti maksud Aj yang menggertak dirinya. “Tiba-tiba saja dia (Aj) nyelonong masuk dan ingin menyerang saya,” kata eks Tahanan Politik (Tapol) di Nusa Kambangan ini.
Anehnya, salah seorang personil Satpol PP berinisial Zun, sempat melarang Metro Aceh untuk menulis informasi ini. “Gak usah ditulislah bang,” kata Zun.
“Saya masih Anggota Dewan. Kan saya yang paling berhak berbicara dengan Ketua DPRK. Lagi pula saya berbicara masalah interen antara saya selaku Anggota dengan Ketua. Ini kantor Dewan yang terhormat lho. Namun dia sembrono ingin mengobrak-abrik Kantor Dewan. Kan aneh. Yang jelas dia (Aj) sangat arogan,” kata Ketua Komisi B ini menekankan.
Dia katakan, perbincangan antara dirinya dengan Ketua Dewan, Zulkarnain, menyampaikan laporan yang pihakya bahas di Komisi B, yaitu tentang percetakan Sawah Baru di Karang Ampar. “Kita kan sudah tahu, bila masalah pencetakan sawah baru di Karang Ampar sedang berkasus. Saya tadi menyampaikan masalah itu kepada Ketua,” katanya sambil menunjukkan berkas.
Terkait pengajuan Pergantian Antar Waktu (PAW) kepada Musa, dikatakannya bahwa proses PAW kepada dirinya tidak dapat lagi diproses. “Berkas yang asli telah diambil oleh Partai, itu makanya saya katakan tidak bisa lagi diproses. Hal tersebut batal demi hukum,” ujar Politisi Partai Aceh (PA) ini.
“Palingan masalah PAW saya, harus dalam bentuk damai lagi,” sebutnya. Usai percekcokan itu, Musa terlihat berbicara dengan Aj di ruang Komisi D. Beberapa staf tampang tercengang-cengang melihat pemandangan panas itu.
“Saya tidak tahu apakah karena masalah PAW saya, lantas ia ingin menyerang saya. Saat tadi saya tanya maksud sikapnya itu, dia katakan tidak ada maksud apa-apa, ” tandas Musa. Pun demikian, Musa katakan bahwa ia belum berniat melaporkan kepada polisi terkait insiden baku hantam yang nyaris terjadi tersebut. (yus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aceng Divonis Langgar Etika
Redaktur : Tim Redaksi