Wakil Walikota 'Nyanyi' Soal Bagi-bagi Proyek

Rabu, 17 Desember 2014 – 07:53 WIB
Ilustrasi korupsi. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SIANTAR - Wakil Walikota Pematangsiantar, Koni Ismail semakin berani terang-terangan mengungkap kesepakatan mereka dengan Walikota Hulman Sitorus, termasuk soal bagi-bagi jatah.

Koni mengaku, sebelumnya ada perjanjian bahwa "jatah" APBD akan mereka bagi. Dimana jatah tersebut yang rencananya akan dipakai membayar utang semasa pencalonan di Pilkada 2010.

BACA JUGA: Bea Cukai Pematang Siantar Musnahkan Rokok dan Miras Ilegal

"Kami sudah memiliki kesepakatan dalam pembagian, seperti bila ada penpadapatan 100, maka, 60 untuk Hulman dan 40 untuk saya. Seperti jatah dari APBD, udah tiga tahun ini saya tidak dibagi. Saya minta, dia bilang tidak ada. Selama ini memang gak ada bagian untukku. Dia (Hulman) ngaku juga tidak ada dapat. Tapi, itu tidak mungkinlah," ujar Koni kepada wartawan, Selasa (16/12).

Lebih lanjut Koni menyampaikan, selain "jatah" APBD, jatah lainnya, seperti dari proyek dan pelantikan beberapa pejabat SKPD dan lainnya, ia juga tidak mendapatkan "jatah" dan Hulman juga mengaku kepadanya tidak mendapatkan bagian.

BACA JUGA: Ruas Tol Pematang Panggang-Kayu Agung Siap Beroperasi

"Jadi, macam mana saya mau bisa bayar utang itu. Tapi Hulman malah minta aku menyerahkan harta (agunan tanah) itu, karena dia juga ngaku pasrah bila hartanya disita. Tapi, dia kan orang kaya, saya orang miskin. Seharusnya pakai nuranilah. Hargai saya," tegasnya.

Koni mengaku bersabar selama ini karena masih ingat dengan ajaran agamanya dan ia juga tidak mau menekan para PNS, karena ia tidak mau ada PNS yang menjadi korban karena mengikuti perintahnya.

BACA JUGA: Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang Siap Dilalui Pemudik

"Sampai anakku bilang, lebih bahagia sewaktu saya menjadi Camat Siantar Utara. Masih ada uang jajan diberikan kepadanya. Waktu itu, aku nangis karena dibilang anakku seperti itu," ujar mantan Kabag Perekonomian era Walikota RE Siahaan ini.

Konflik terbuka Hulman dengan Koni ini belakangan mencuat lagi, dipicu masalah tanah yang disebut milik istri Koni yang dijadikan agunan untuk pinjaman ung sebesar Rp 2 miliar ke pengusaha ternama berinisial DLS.

Uang itu disebut-sebut digunakan sebagai biaya saat pasangan tersebut maju di pilkada Kota Siantar 2010 silam. Namun, hingga saat ini, utang belum dibayar. Koni mencak-mencak dan bertekad mempertahankan tanah warisan itu. Bahkan, dia mengeluarkan pernyataan keras, siap melakukan pertumpahan darah.(mag-01/rah/aar)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minim Penerangan, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang Hanya Dilalui Siang Hari


Redaktur : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler