Wako Eri Cahyadi Beri Nama Eka Candrarini untuk Rumah Sakit Surabaya Timur, Ini Maknanya

Senin, 09 Desember 2024 – 00:00 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahya saat melakukan sidak progres pembangunan RSUD Eka Candrarini. Foto: Ardini Pramitha/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota (Wako) Surabaya Eri Cahyadi memberikan nama Eka Candraini untuk rumah sakit umum daerah (RSUD) yang baru saja dibangun dan akan dioperasikan pada Bulan Desember ini.

Rumah sakit tersebut bakal punya fasilitas IGD khusus untuk korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

BACA JUGA: Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH

Selain itu, rumah sakit dengan kapasitas 327 bed itu memang dikhusukan dan diperuntukan bagi ibu dan anak.

Eri menjelaskan nama Eka Candrarini diambil dari bahasa sansekerta yang memiliki arti sinar bulan yang paling indah.

BACA JUGA: Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan

Wali Kota terpilih 2024-2029 itu mendedikasikan rumah sakit ini kepada seorang perempuan dan anak.

“Ini saya dedikasikan untuk perempuan dan anak. Saya begitu menghormati seorang wanita, seorang wanita dan perempuan itu adalah penjaga pilarnya Kota Surabaya,” kata Eri, Minggu (8/12).

BACA JUGA: Ketua PDIP Jateng Bambang Pacul: Cuaca Sedang Tidak Baik-Baik Saja di Kami

"Ketika wanita ini bergerak dengan kekuatan doanya, dengan kekuatan surga di telapak kakinya, maka Surabaya akan berkembang, maka saya ingin konsentrasi rumah sakit ini untuk perempuan. Maka kami namanya Eka Candrarini bahasa yang mengartikan bulan yang indah,” tambahnya.

Eri berharap dengan adanya rumah sakit baru yang letaknya di Surabaya timur ini bisa memberikan kebaikan untuk Kota Pahlawan.

“Semoga ini bisa memberikan kebaikan, bisa menerangi kota surabaya dengan kekuatan seorang wanita dan anak,” katanya.

Sementara, progres pembangunan RSUD Eka Candrarini telah mencapai 99 persen. Pembukaanya menunggu proses pembersihan tuntas.

Pada tahap awal, kata Eri, rumah sakit Eka Candrarini akan melayani 155 bed rawat inap dari total 327 bed. Hal ini sembari melihat evaluasi apa saja yang harus dilakukan ketika nanti dibuka.

“Sambil kami berjalan, karena saya tidak ingin dibuka semua, tetapi, pelayanam kurang sehingga 155 kami buka bertahap ini kami melakukan evaluasi terus. Apa ada pelayanan kurang, saya ingin betul-betul menjadikan rumah sakit ini rumah sakit negeri, rumah sakit pemerintah gratis, tetapi, pelayanananya seperti rumah sakit yang berbayar mahal,” ujar Eri. (mcr23/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Haris Rusly Moti: Saya Mendapat Informasi Suara Pramono-Rano Tidak Melampaui 50%


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Ardini Pramitha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler