jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo langsung bereaksi atas operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno. Tjahjo mengingatkan para kepala daerah tidak punya ambisi berlebihan yang justru membuat gelap mata.
Menurut Tjahjo, dalam falsafah Jawa ada istilah milik. Artinya adalah mudah tergiur.
BACA JUGA: Ada OTT KPK di Tegal, Mendagri Langsung Sedih
“Jika sudah terpaksa orang yang milik akan melakukan cara apa pun, meski sesuatu tersebut sulit tercapai. Ia akan menganggap tidak ada salahnya mencuri. Jadi bila terpaksa harus merebut akan dilakukan," ujar Tjahjo di Jakarta, Selasa (29/8).
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu pun mengingatkan siapa pun yang memiliki keinginan secara berlebihan pasti hanya menjadi budak hawa nafsu. Akibatnya, nalar macet, akal buntu, rasa kemanusiaan juga lenyap.
BACA JUGA: Inspektorat Kabupaten/Kota Akan Bertanggung Jawab ke Gubernur
"Jadi yang dikejar cuma satu, bagaimana agar yang diinginkan secepatnya dapat diraih. Jika sudah pada posisi demikian, tidak mengherankan bila ia seolah-olah kerasukan kojur tenan (hancur beneran). Meminta juga tidak merasa malu, mencuri juga boleh," ucapnya.
Karena itu Tjahjo mengingatkan para kepala daerah agar mensyukuri jabatan yang sudah diraih. Karena itu, kepala daerah tak semestinya menginginkan sesuatu secara berlebihan.
BACA JUGA: Wako Tegal Terjaring OTT KPK, Terduga Penyuap Ditangkap di Jakarta
"Jika itu yang terjadi, maka segala cara bakal dihalalkan. Akan berpikir bahwa aturan, batasan, kemanusiaan hanyalah buatan manusia. Semua bisa diubah, dibuang, diinjak di bawah telapak kaki. Jadi ketika menginginkan sesuatu secara berlebihan, seseorang akan melihat semua tata aturan yang ada tidak perlu, karena yang perlu hanyalah bagaimana melik-nya bisa tercapai," pungkas Tjahjo.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Rapat, Bu Wali Kota Tegal Dijemput KPK
Redaktur & Reporter : Ken Girsang