jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Perdagangan hingga saat ini belum menerima instruksi resmi dari Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait impor beras sebanyak 1,5 juta ton. Impor itu dilakukan untuk menjaga stok pangan di 2016.
Stok yang dimiliki Perum Bulog hanya mencukupi hingga Desember 2015. Hal tersebut disampaikan JK dalam rapat terbatas (Ratas) dengan para menteri beberapa hari lalu.
BACA JUGA: Kafe di Magelang Ini Patut Dicoba, Asyik Banget
"Pak Wapres JK sudah ngomong, tapi di level saya, saya belum dengar, mungkin masih respons di bawah," ujar Pelaksana Tugas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Karianto Suprih di kantornya, Jakarta, Jumat (25/9).
Menurutnya, kalau keputusan impor beras itu dilakukan, pasti tidak langsung di pasarkan ke masyarakat. Sebab, kebutuhan beras impor tersebut hanya untuk stok pada 2016.
BACA JUGA: Yaelah, Menteri Lembong Gak Mau Ngomong, Kecuali...
"Sebenarnya buat cadangan Bulog. Kita kan tidak impor beras untuk dijual, mungkin untuk raskin," tutur Karianto.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Duh.. Petani Tembakau di Jember Rugi Ratusan Miliar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengumuman! Harga Cabai Rawit, Bawang Merah, Telur Ayam Turun
Redaktur : Tim Redaksi