jpnn.com - PANGKALAN BUN – Rasio narapidana yang masuk dan yang bebas tidak berimbang.
Jumlah napi yang masuk lebih banyak dibanding yang bebas.
BACA JUGA: Lucu Deh! Pernah Dikibulin, Satpol PP Gantian Tipu Penjual Miras
Kondisi ini membuat jumlah penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pangkalan Bun terus membengkak.
Kepala Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun Arief Gunawan mengatakan, setiap bulan jumlah penghuni lapas terus bertambah.
BACA JUGA: 70 Kg Sabu-sabu Gagal Disita, Kini Beredar di Masyarakat
Terutama napi dan tahanan kasus narkoba.
Bahkan, ada beberapa kasus yang awalnya suami masuk penjara, lalu disusul istri masuk dengan masalah yang sama.
BACA JUGA: Buset! Masih Pakai Baju SMP, Remaja Begituan di Semak-semak
Petugas khawatir para pemakai atau pengedar ini menjalankan bisnis narkoba di dalam Lapas.
"Maka saat masuk ke Lapas kami periksa barang bawaan pengunjung. Bahkan kami periksa sampai dalam baju dan makanan," kata Arief, Selasa (20/12).
Pengawasan ketat ini tidak hanya dilakukan kepada para tahanan maupun napi, tapi juga petugas lapas.
Bahkan, pihaknya sengaja meminta BNK dan BNN Provinsi Kalteng melakukan pemeriksaan urine kepada para sipir.
"Itu yang meminta saya sendiri. Kalau ada yang mengonsumsi tentu saya serahkan kepada pihak BNK atau BNN Provinsi Kalteng. Beberapa waktu lalu sipir Lapas Pangkalan Bun ada yang diserahkan kepada BNK Kobar dan BNN Provinsi Kalteng," terangnya. (rin/yit/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLBN Entikong 5 Kali Lebih Bagus dari Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi