JAKARTA -- Juru Bicara Wahana Lingkungan (Walhi) Tumpak Winmark Hutabarat menyatakan tidak dapat berbuat banyak jika Hari Suwandi, korban Lapindo berubah pikirannya meminta maaf pada Aburizal Bakrie dan menyesali aksi jalan kakinya dari Porong ke Jakarta. Menurut Tumpak, itu adalah hak Hari, meski Walhi adalah salah satu lembaga yang menjadi tempat Hari berlabuh saat tiba di Jakarta. Hari juga meminta bantuan advokasi Walhi untuk memfasilitasinya bertemu jajaran pemerintahan dan menyampaikan maksudnya ke Jakarta.
"Dari Walhi sendiri kita enggak bisa bilang apa-apa ya. Itu perubahan yang sangat drastis dari pak Hari. Kalau secara advokasi, selama ada masyarakat yang merasa dirugikan, kita akan bela. Tapi kami mau bilang apa lagi, memang itu perubahan dari Pak Hari seperti itu," kata Tumpak saat dihubungi JPNN, Kamis (26/7).
Tumpak mengaku tak tahu apa yang terjadi pada Hari, sehingga ia berubah pikiran dari yang dulunya menghujat Bakrie Group dan sekarang justru memujinya. Ia tak ingin berspekulasi mengenai hal itu. Ia tahu publik yang dapat menilai apa di balik perubahan Hari.
"Teman-teman media sudah bisa cerdas melihatnya, artinya analisis saja sendiri kalau memang ini murni sikap dari pak Hari kenapa justru ini dilakukan di TVOne secara live. Kita tahu TV One ini dimilliki oleh siapa. Dulu waktu jumpa pers, pak Hari malah sempat marah-marah sama wartawan TVOne waktu ditanya-tanya," tuturnya.
Tumpak menyatakan, itu sudah menjadi keputusan pribadi Hari, sehingga baik Walhi maupun KontraS tidak ikut andil lagi, karena hanya membantu Hari selama berada di Jakarta saja. Apalagi, ia terakhir kali bertemu Hari saat menemaninya berdemo dengan badan penuh lumpur di depan Wisma Bakrie, Selasa 17 Juli lalu.
"Beliau tidak menghubungi lagi setelah demo itu. Jadi kami juga tidak kontak lagi, terus baru tahu pak Hari berubah pikiran ini waktu lihat pemberitaan itu. Ya sudah kita mau bilang apalagi," kata Tumpak.
Sebelumnya, Hari pernah melaksanakan jumpa pers di kantor Walhi 9 Juli lalu untuk mengungkapkan maksud dan tujuannya berjalan kaki dari Porong ke Jakarta. Saat itu ia berapi-api dan bangga menyatakan ini inisiatifnya sendiri dan juga untuk membantu warga sekitar desanya yang belum mendapatkan hak mereka sebagai korban lumpur Lapindo. Ia berencana bertemu Presiden dan sejumlah kementerian untuk menuntut haknya saat itu. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud Sebut Parpol dan LSM Recoki SBY
Redaktur : Tim Redaksi