jpnn.com, JAKARTA - Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas'ud akan dilantik sebagai Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Kaltim pada Minggu (31/3) nanti.
Pelantikan itu akan dilakukan oleh Presiden DMDI Tun Seri Setia Dr H Mohd Ali bin Mohd Rustam/Yang di-Pertua Negeri Malaka, Malaysia, bersama Ketua Umum DMDI Indonesia Datuk H Said Aldi Al Idrus.
BACA JUGA: Ditunjuk Jadi Ketua Penasihat DMDI, Sultan Bertekad Kembalikan Era Kejayaan Melayu
Tun Mohd Ali Rustam menyambut gembira karena telah terbentuk pengurus DMDI Kaltim yang dinahkodai oleh H Rahmad Mas'ud.
Dia pun mengingatkan Ketua DMDI Kaltim agar dapat bersinergi dengan DMDI di seluruh Indonesia dan Dunia. Selain itu, harus tetap berkoordinasi dengan Ketua Umum DMDI Indonesia Said Aldi dalam menjalankan program kerja.
BACA JUGA: Komjen (Purn) Syafruddin Terpilih jadi Wapres DMDI
Sebab, lanjut Tun Seri Ali Rustam, DMDI memiliki tujuan mempercepat pembangunan dan kemajuan suku, adat, dan budaya Melayu di 23 negara.
"Kami selalu berupaya menjadi garda terdepan jika ada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Sebab, program kerja DMDI memfokuskan pada bidang ekonomi, pendidikan, kemanusiaan, sosial, dakwah, tanggap bencana dan ketahanan pangan," kata Tuh Mohd. Ali Rustam, dalam keterangannya, Selasa (26/3).
BACA JUGA: DMDI Komitmen Memperkuat Bisnis Online
Sementara itu, Ketua Umum DMDI Indonesia Said Aldi menyampaikan kepada Rahmad Mas'ud agar bersinergi dengan pemerintah provinsi sesuai dilantik.
Sebab, kata Said Aldi, DMDI Indonesia bersama pengurus provinsi lainnya, termasuk Kaltim akan membangun Museum Melayu dan membentuk Food Bank.
“Dibangunnya museum ini bertujuan untuk memperkenalkan identitas kami sebagai Rumpun Melayu Indonesia yang akan menjadi kekuatan dalam memperkokoh kebudayaan, etika, dan peninggalan-peninggalan Melayu di Indonesia," kata Said Aldi.
Terkait akan dibentuknya Food Bank di setiap provinsi di Indonesia, tujuannya untuk membantu program kerja Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan ketahanan pangan, khususnya membantu masyarakat miskin dan kurang mampu yang membutuhkan.
"Sebab, saat ini isu kemiskinan masih menjadi persoalan bagi bangsa-bangsa di dunia bahkan Indonesia, Malaysia serta negara berkembang lainnya yang hingga saat ini terus menghantui,” tuturnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh