Wali Kota Gibran: Kami Kebut Terus

Kamis, 01 Juli 2021 – 20:54 WIB
Gibran Rakabuming Raka. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, SOLO - Pemkot Surakarta melakukan vaksinasi kepada sebanyak 5.000 orang per hari sebagai upaya akselerasi vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan Solo saat ini tercepat dalam program vaksinasi.

BACA JUGA: Irjen Iqbal Sedang Terlelap, Danrem Bawa Prajuritnya Tengah Malam

"Se-Jawa Tengah yang paling tinggi Solo dan ini masih kami kebut terus," kata Gibran, Kamis (1/7).

Bahkan, menurut dia, pada pelaksanaan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat mendatang, percepatan vaksinasi akan tetap dilakukan oleh Pemkot Surakarta.

BACA JUGA: Jokowi: Saya Minta Masyarakat Tetap Tenang dan Waspada

"Kalau dikebut jadi 4.000-5.000 per hari kami sanggup asalkan suplai vaksinnya ada. Ini kan vaksinnya kami masih menunggu dulu suplainya, dikasih berapapun kami siap," katanya.

Dia mengatakan salah satu sasaran percepatan vaksin adalah kelompok siswa SMA. Terkait hal tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Surakarta.

"Ini mau segera dijalankan, jadi nanti yang pertama masuk (pembelajaran tatap muka) biar anak SMA dulu, yang gede-gede, kalau yang 12-17 tahun menyusul," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan akan ada penambahan pemberian vaksin per harinya kepada masyarakat, yakni dari 3.500 penerima menjadi 4.500 penerima per hari.

Terkait hal itu, pihaknya akan mengoptimalkan fasilitas layanan kesehatan di daerah tersebut.

"Ada puskesmas 17, rumah sakit 39. Untuk capaiannya sendiri kalau di Solo sejauh ini sudah sekitar 200.000 penduduk, kalau dari jumlah penduduk, 70 persen (target kekebalan kelompok) kan berarti 400.000 penduduk (yang harus sudah tervaksin). Artinya ini sudah 50 persen dari target," katanya.

Oleh karena itu, dia mendorong agar fasilitas layanan kesehatan terus memperbarui data stok vaksin agar langsung dapat terlihat oleh Kementerian Kesehatan.

"Jadi kalau vaksin habis kan langsung diketahui oleh Kementerian Kesehatan," katanya. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler